Wednesday, April 29, 2020

COVID 19 NGAJAK SHIFTING


Oleh: TOTO SUHARYA
(KEPALA SMAN 1 CIPEUNDEUY BANDUNG BARAT)

Covid 19 adalah artis pendatang baru yang sangat viral di awal abad 21. Berbagai pendapat tentang Covid-19 telah dikemukakan masyarakat dunia. Pendapat yang paling tenar adalah Covid-19 memerintahkan semua kegiatan lakukan dari rumah. Stay at home, work from home, learn from home, shopping from home, and married at home.

Ketika kondisi menuntut semuanya harus dikendalikan dari rumah, maka tidak ada alternatif kecuali semua mulai tergantung pada internet. Rapat online, pengajaran online, kuliah online, bekerja online, belanja online, seminar online, whorksop online, wisuda online, belanja online, perbankan online dan menikah online. Apa pesannya? Kita termasuk salah satu negara dengan penduduk terbesar nomor empat di dunia. 


Penduduk Indonesia berusia 16 tahun hingga 64 tahun berselancar di internet dalam sehari rata-rata mencapai 7 jam 59 menit. Adapun pengguna internet Indonesia mencapai 175,3 juta (64%) dari total penduduk Indonesia dengan menggunakan ponsel. (https://databoks.katadata.co.id). Apa artinya? Pasar potensial jika digarap untuk kegiatan-kegiatan produktif. 


Data survey APJII tahun 2017 pengguna internet di Indonesia 89,53% chating, 87,13% menggunakan media sosial, membeli barang 32,19% dan menjual barang 8,12%. (https://investor.id/archive/penggunaan-internet-untuk-hal-produktif. 04/01/2019, diakses 28/04/2020). Jacka Ma yang mewakili orang China sudah sejak tahun 1995 sudah mengenal internet dan memulai bisnis di internet. Jika sekarang Jack Ma berhasil menjadi orang terkaya di dunia, berarti kurang lebih 25 tahunan beliau telah mengembangkan bisnis berbasis internet dan hingga sekarang terus menggelutinya. Saya telah bergabung dengan komunitas impor, ternyata diajari belanja lewat market place di internet milik Jack ma.

Masa covid 19 diperkirakan akan berdampak sampai akhir tahun 2020, menjadi alasan bagi kita untuk mulai lebih melek internet pada hal-hal produktif. Covid-19 seperti mengajari kepada kita semua, orang China sudah sejak tahun 1995 belajar bisnis di internet, kenapa kita masih sibuk chating, bermain di medsos? Kenepa masih banyak keluyuran, macet macetan kerja, belanja, dan jualan. Masa stay at home bisa jadi momentum untuk galakan dan belajar bagaimana cara work from home, bisnis from home, learn from home, and  earn money from home. Kondisi ini harus di dukung oleh dunia pendidikan. Paradigma pendidikan harus lebih cepat melakukan adaftasi terhadap perubahan pola pengajaran menjadi lebih banyak menggunakan teknologi informasi berbasis internet (internet of think). Pengajaran bisa lebih murah, kreatif, banyak alternatif, dan wawasan semakin luas. Sekolah harus lebih banyak memperkenalkan bagaiman cara-cara menyelesaikan masalah hidup melalui internet, agar mereka bisa memulai aktivitas bisnis dari rumah dan memulainya sejak di bangku sekolah. Kunci perubahan ada di kecerdasan dan kreativitas para pendidik dan manajerial di persekolahan.

Tentu tidak semua bisa dikerjakan dari rumah, tetapi sekarang semua bisa dikerjakan dari rumah. Pengendali semua ada di rumah, hanya bagian operasionallah yang ada di lapangan. Melalui kebiasaan aktivitas dari rumah, semoga dapat mengurangi polusi udara, air, kemacetan, dan kesulitan ekonomi. Cepatlah berubah, sebelum terdisrupsi oleh perubahan zaman. Dikasih waktu sampai akhir tahun 2020. Demikian Covid-19 mengajak kita shifting, melakukan loncat untuk beradaftasi dengan peradaban. Wallau ‘alam.


(Master Trainer Logika Tuhan)

Monday, April 20, 2020

PELAJARAN EKONOMI MILENIAL

OLEH: TOTO SUHARYA

Setelah mempelajari bagaimana pergerakan pasar saham diberbagai media di internet, akhirnya saya berkesimpulan bahwa kedaulatan ekonomi Indonesia akan selalu tertinggal. Pegawai negeri, buruh pabrik, guru, seumur hidup akan hidup pas-pasan, karena setiap bulan hidupnya gali lubang tutup lubang karena utang.

Sebuah video ispiratif bercerita tentang pasangan suami istri. Suaminya tiba-tiba berubah menjadi pelit dalam membiayai kehidupan keluarga. Uang belanja yang diberikan pada istri setiap bulan selalu pas-pasan. Istrinya mulai curiga dan berprasangka suaminya tidak jujur. Kehidupan keluarganya bertahun-tahun hidup pas-pasan. Setelah 15 tahun berumah tangga, suaminya baru terbuka pada istrinya, dan memperlihatkan rekening berisi 1,5 miliar rupiah. Ternyata apa yang membuat suaminya pelit selama ini adalah karena dia menyisihkan gajinya setiap bulan untuk menabung saham. Inilah pelajaran ekonomi untuk abad milenial.


Kisah ini cukup inspiratif, karena saya sudah menjalani hidup rumah tangga 19 tahun, di rekening hanya belasan juta saja dan kadang hanya ratusan ribu. Tiap bulan hidup pas-pasan dan tidak punya tabungan habis cicil hutang. Ketika ada kebutuhan mendadak seperti, kendaraan rusak, sakit, kondisi keuangan keluarga langsung depisit dan pusing kepala.

Berdasarkan laporan dari para analis saham, dari jumlah 260 juta lebih penduduk Indonesia hanya 1% saja yang aktif menabung atau jual beli saham. Kemudian jumlah investor saham di Indonesia posisinya 45% lokal dan 55% asing. Melihat data ini, dunia pendidikan harus ikut andil memperbaiki masalah ini. Ilmu pasar saham harus mulai diterapkan sejak SMP.

Saat ini belajar tentang investasi saham bukan hal sulit. Melalui media sosial banyak tutorial tentang bagaimana memahami dan berinvestasi saham. Melalui bantuan Artifisial Intelegent, seseorang sudah bisa transaksi saham dengan modal recehan. Saat ini dengan bantuan artifisial intelegent (aplikasi investasi saham), anak-anak mulai usia 10 tahun sudah bisa melakukan investasi saham. Semakin muda berinvestasi saham, semakin besar peluang anak-anak untuk sukses dan sejahtera sejak usia muda.  Warren Buffet mulai berinvestasi saham sejak usia 11 tahun. Sebagaimana Nabi Muhammad saw, usia 12 tahun sudah bisnis.

Kita hitung-hitung saja, seandainya ada 10% dari 260 juta penduduk Indonesia yaitu sebanyak 26.000.000 orang sudah punya kebiasaan menabung saham, 15 tahun kemudian mereka memiliki tabungan 1,5 miliar, maka Indonesia akan jadi merangkak menjadi kekuatan ekonomi dunia. Anak-anak didik kita harus diajari agar menjadi Lo Kheng Hong atau Warren Buffet Indonesia, dia kaya karena nabung saham.

Seperti sudah saya katakan, saya malu oleh CEO Bank BUMN terbesar di Indonesia yang mengatakan pelajaran ekonomi di SMA sudah jauh tertinggal. Mungkin iya, karena ekonomi sekarang bukan hitung-hitungan manual, tapi sebuah praktek bagaimana mengoperasikan aplikasi bisnis yang diperkenalkan di berbagai media sosial. Bisa dioperasikan oleh anak-anak sampai dewasa. Pelajaran ekonomi saat ini, harus banyak mengajarkan action bisnis sedini mungkin dengan bantuan artifisial intelegent.

Menurut Lo Kheng Hong jumlah dana di bank milik pribadi, perusahaan swasta, BUMN di Indonesia jumlahnya kurang lebih 3500 triliuan, dan bandingkan uang yang beredar di bursa efek kurang lebih 5300 triliun. Lebih banyak dana di bursa efek dari pada dana milik orang Indonesia. Perusahaan Aplle nilai perusahannya kira-kira 9100 triliun. Ini jumlah satu perusahaan, di Amerika masih banyak perusahaan perusahaan seperti ini. Harta kekayaan di dunia ini ada di pasar modal. Nilainya nyata dan transparan. Jika ada orang yang tidak mengerti pasar modal sangat disayangkan. Jika mahasiswa mau kaya, maka pasar modal adalah tempatnya.

Tahun 1402 bursa efek didirikan oleh VOC di Belanda, dan perusahaan yang go public pertama adalah VOC. Kita dijajah bukan oleh pemerintah Belanda, tapi oleh VOC. Hidup kita hampir semua difasilitasi oleh perusahaan publik. Sangat disayangkan jika kita tidak mengajarkan kepada anak-anak bahwa banyak peluang untuk kaya dengan melayani kebutuhan masyarakat. Kata Lo Kheng Hong, mengpa saya investasi di perusahaan publik? Karena perusahaan publik setiap hari melayani masyarakat Indonesia. Saat ini orang yang disebut pahlawan adalah yang bisa memberi kesjahteraan pada banyak orang.

Investor saham banyak dikatakan penjudi padahal mereka adalah pahlawan. Saya tidak membeli emas karena nilainya tetap. Saya tidak membeli dolar, karena selalu berharap buruk terjadi. Beda dengan pemegang saham, saya selalu berharap selalu terjadi hal-hal yang baik, damai dan aman. Saya berharap ada guru-guru ekonomi yang bisa memberi pemahaman dengan baik kepada anak-anak didik tentang ekonomi pasar saham, sehingga anak-anak bisa mulai bisnis di dunia saham sejak dini dan semakin banyak jumlahnya. Wallahu’alam.

(Head Master Trainer)

Thursday, April 16, 2020

SEKOLAH UNGGUL

Oleh: Toto Suharya
(Kepala Sekolah)

Saat ini sekolah unggul bukan dilihat dari kualitas lulusannya, tapi bagaimana lingkungan sekolah membentuknya. Pembentuk lingkungan sekolah adalah kepala sekolah, guru-guru dan seluruh perangkat sekolah yang berkarakter kerja unggul. Inilah inti dari pendidikan karakter yang akan menjadi faktor penyebab sekolah unggul.

“Saya melihat pendidikan dari aspek perekonomian, kenapa Korea dalam waktu 60 tahun bisa mencapai keberhasilan yang Eropa Barat bisa capai dalam waktu 300 tahun. Jepang melakukan pembangunan bangsanya dalam waktu 120 tahun ekuivalen dengan Eropa yang melakukannya 350 tahun.  What going on? Investment in human capital, dan kuncinya pendidikan. Urusan pendidikan bukan skill (keterampilan), tetapi karakter. Apa yang membuat Jepang dahsyat? Karakternya. Apa yang membuat Korea luar biasa? Karakternya. Karakter itu ada dua, karakter moral dan karakter kerja. Karakter moral adalah jujur, rendah hati, beriman, bertakwa, dan Karakter kerja adalah kerja keras, kerja tuntas, disiplin, ulet, tangguh, taat pada pimpinan, dll. Pendidikan adalah penumbuhan dua karakter itu”.  Demikian ringkasan diskusi Jaya Suprana dengan Anis Baswedan di Youtube. (https://www.youtube.com/watch?v=1tnMtxRUOOQ, 27/07/2018, diakses 17/04/2020).

Pada tahap pelaksanaan di lapangan pendidikan karakter masih ambigu. Pendidikan karakter masih terjebak pada pengajaran berbasis materi. Pembelajaran masih cenderung pada target penyampaian materi ajar. Sedangkan pengajaran karakter masih sebatas konsep ditataran pengetahuan. Bahkan pendidikan karakter diajarkan dalam bentuk pengetahuan tidak turun sampai pada tindakan. Padahal pendidikan karakter bersumber dari apa yang dilakukan kepala sekolah dan guru-guru. Mengajar karakter berangkat dari kompetensi kepribadian orang-orang dewasa di sekolah. Namun bertahun-tahun pendidikan karakter yang kita gaungkan sebatas informasi konseptual dan prakteknya belum jadi kenyataan.

Merujuk dua konsep dasar pendidikan karakter yang diajukan oleh Anies Baswedan, prakteknya yang harus dilakukan para pendidik di sekolah adalah memperlihatkan karakter kerja unggul, seperti disiplin, kerja keras, ulet, tekun, pantang putus asa, pantang mengeluh, dan sabar dalam melaksanakan tugas. Karakter kerja unggul harus dikondisikan di sekolah di bawah kepemimpinan kepala sekolah. Kontrol dari pelaksanaan pengajaran karakter adalah data kedisiplinan kehadiran pendidik di sekolah, kehadiran di kelas, ketekunan melayani dan membantu anak-anak dalam pembelajaran serta ketercapaian seluruh prosedur kerja minimal pendidik.

Karakter kerja unggul para pendidik kemudian dimplementasikan kepada peserta didik di kelas dalam pembelajaran. Tugas berat dalam mengajar karakter adalah menjaga karakter kerja unggul terjadi karena setiap hari akan dilihat dan dirasakan oleh siswa. Melaksanakan karakter kerja unggul yang bisa diteladani anak-anak pada prakteknya seperti menghadapi perang badar. Pengalaman penulis, untuk disiplin sampai di sekolah jam 6.30, setiap hari harus bangun subuh sekitar jam 03.30 WIB. Juru masak di keluarga (istri) sudah bangun sejak jam 02.30. WIB. agar makan pagi (sahur) sudah tersedia sebelum adzan berkumandang.

Setiap pagi, alarm tubuh harus sudah biasa terbangun jam 03.30. Mandi dan berpakaian harus sudah siap sebelum adzan subuh berkumandang. Setelah berkemas dan berpakaian rapi dilanjut makan sahur (sarapan). Ketika adzan berkumandang semua sudah beres tinggal shalat subuh berjamaah di masjid. Setelah selesai shalat dan dzikir sebentar harus segera kembali ke rumah, untuk segera berangkat ke sekolah. Alarm jam tangan sudah disetting jam 05.00 tepat. Pada jam 05 tepat semua perlengkapan harus sudah di mobil, sepatu sudah di semir mengkilat, dan sudah duduk di belakang setir.

Tepat jam 05.00 mesin mobil sudah menyala lembut, gerbang dibuka, salam perpisahan dengan keluarga dan tancap gas. Kecepatan harus konstan tidak boleh kurang dari 60 km per jam. Lama perjalanan sudah diperkirakan 1,5 jam. Dengan kecepatan konstan mobil akan tiba di sekolah jam 6.30 lebih atau kurang sedikit. Jika di jalan ada antrian truk gandengan yang jalannya merayap, maka mengemudi harus sedikit ugal-ugalan untuk menyalip truk gandengan karena jalannya seperti siput. Sekali-kali dapat makian dari pengendara berlawanan arah karena dianggap mengambil hak jalan mereka, padahal kondisi sudah dengan penuh perhitungan.

Demikian sedikit gambaran demi memperjuangkan terlaksananya pengajaran karakter di sekolah, kita harus kerja keras penuh perjuangan. Masalah terbesar dalam mengajar karakter adalah rasa malas. Untuk itu optimisme harus selalu terjaga. Motivasi spiritual dalam hal ini selalu menjadi faktor penentu agar kita bisa strong menghadapi segala hambatan alam dan pola pikir negatif yang kadang menyelinap ke dalam hati dan pikiran. Masalah terberat lain dalam mengajar karakter adalah menjaga konsistensi. Lingkungan alam, lingkungan sosial, sekolah, selalu menjadi ancaman yang tidak akan pernah berhenti dan sewaktu-waktu bisa menggagalkan pengajaran karakter yang kita perjuangan.

Maka untuk terlaksananya pengajaran karakter harus dibangun kekompakkan dan kesadaran bersama seluruh warga sekolah untuk menerapkan karakter kerja unggul. Satu dua orang warga sekolah yang tidak komit terhadap pembentukkan karakter kerja unggul, maka akan jadi cela di mata siswa dan memunculkan bibit kegagalan dalam pengajaran karakter. Pengajaran karakter, keberhasilannya sangat tergantung pada kondisi, lingkungan dan warga sekolah yang berkarakter kerja unggul. Wallahu’alam.

(Penulis Head Master Trainer)

PENDIDIKAN KARAKTER ONLINE

OLEH: TOTO SUHARYA
(Kepala SMAN 1 Cipeundeuy Bandung Barat)

Mungkin guru agak kesulitan mengajarkan karekter pada anak-anak Ketika berlaku pembelajaran jarak jauh karena wabah Covid-19. Mau tidak mau semua guru, tua muda, milenial, kolonial harus mendadak online. Ternyata ketika diperkenalkan aplikasi e-learning, tidak semua guru mampu mengaksesnya karena berbagai macam alasan, mulai dari pulsa, perangkat dan sinyal. Apalagi dengan siswa-siswi, rata-rata keluhannya adalah keterbatasan kuota, perangkat teknologi, dan sinyal. Sekalipun demikian, pembelajaran tetap harus berlangsung. Semua didorong untuk mengajar dengan online dan pembelajaran tidak boleh berhenti sekalipun dalam kondisi wabah dan bencana.

Namun demikian berdasarkan video conference (vicon) para kepala sekolah se Indonesia yang diadakan AKSI, kita mendapat laporan berbagai masalah di lapangan. Beberapa kendala adalah tidak tersedianya sistem atau perangkat pembelajaran yang dimiliki sekolah. Media-media pembelajaran yang diselenggarakan oleh pihak swasta maupun pemerintah tidak dapat menjangkau seluruh siswa dan guru dengan berbagai macam kondisi lapangan.

Menurut Asep Tapip Ketua Umum DPP AKSI, dalam situasi darurat seperti ini kepala sekolah menjadi pundak dalam kepemimpinan pembelajaran, jangan ragu-ragu mengambil keputusan demi memberikan layanan pendidikan. Sikap kreatif, bijaksana, tetap jadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan karena tidak bisa memaksakan pembelajaran menggunakan media online kepada siswa yang punya keterbatasan untuk melakukannya. Berbagai alternatif pembelajaran harus ditawarkan agar siswa-siswi selama dirumah tetap melaksanakan program-program pembelajaran yang di rescedul oleh sekolah.

Berbagai alternatif belajar di rumah yang bisa dikemas oleh guru-guru adalah dengan membuat bahan ajar sederhana yang berisi kegiatan-kegiatan ringan seperti membaca buku, menulis kegiatan harian di rumah, mencatat ceramah di televisi, berdiksusi dengan orang tua tentang Covid-19, dan menyusun sebuah cerita bersambung mengisi belajar di rumah pada masa covid 19. Hasil pembelajaran bisa dalam bentuk karya tulis dengan berbagai macam bentuk, seperti makalah, buku kumpulan karangan, esai belajar di rumah, lukisan, cerpen, anekdot, puisi, bunga rampai, dll. Pada intinya pada saat belajar di rumah anak-anak harus tetap dikendalikan dan diberikan kepercayaan untuk melakukan pembelajaran secara mandiri dengan bukti laporan kegiatan yang tidak memberatkan dan terukur.


Masa belajar di rumah ini bisa digunakan untuk penguatan pendidikan karakter. Untuk penguatan pendidikan karakter selama masa social distancing Covid-19, anak-anak ditugaskan untuk melakukan aktivitas mengantisifasi wabah Covid-19 dilingkungan keluarga masing-masing. Mulai terlibat dalam aktivitas menjaga kebersihan rumah, kegiatan ibadah, kegiatan menjaga Kesehatan, memasak, mencuci piring, dan kegiatan mengelola keuangan keluarga. Tugas kegiatan ini bertujuan mengaktifkan karakter siswa-siswi sebagai anggota keluarga yang harus berkomunikasi dengan orang tua dan terlibat dalam menyelesaikan masalah keluarga. 

Prinsip dasar pendidikan karakter adalah apa yang dilakukan oleh guru. Keteladanan kita sepakati sebagai pengajaran karakter yang wajib dilakukan oleh setiap guru. Pada pembelajaran online, maupun off line, konsep pendidikan karakter masih melekat pada apa yang dilakukan, diprogram guru, sekalipun tidak terlihat. Jadi keberhasilan pembelajaran pada masa social distancing, bukan berfokus pada materi ajar yang harus dikuasi oleh siswa, tetapi kesadaran siswa sebagai manusia, dalam kondisi darurat, mengancam keutuhan, dan kedaulatan negara, maka guru dapat merencanakan apa peran anak-anak dalam mengantiifasi konidisi ini.

Tindakan-tindakan anak sekecil apapun, harus kita amati dan berikan apresisasi sebagai bukti bahwa anak-anak merespon kejadian ini dengan melakukan hal-hal yang mesti dilakukan untuk kepentingan orang banyak sekalipun dalam bentuk hanya tinggal di rumah selama masa penularan wabah Covid 19. Anak-anak juga harus menangkap pelajaran inti dari kejadian wabah saat ini bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar tetapi sebagai tempat membangun kesadaran agar mau belajar di mana saja, tidak dibatasi umur, ruang, waktu, kondisi, dan keterbatasan. Selama kita bisa mendapatkan pengetahuan dan menjadikan hidup lebih bermanfaat bagi orang banyak, dimanapun terjadi itulah belajar. Akhirnya anak-anak harus sadar bahwa belajar bukan tugas anak-anak sekolah tetapi tugas manusia selama hidupn di dunia. Itulah pengajaran karakter yang harus sampai kepada anak-anak. Wallahu’alam.

(Head Master Trainer)

Monday, April 6, 2020

BERJAMAAH SELAMATKAN MANUSIA

Oleh: Toto Suharya
(Kepala SMAN 1 Cipeundeuy Bandung Barat)

Wabah Virus Corona ini tidak habis-habisnya menjadi perbincangan termasuk dalam kegiatan keagamaan. Ketika MUI mengeluarkan fatwa bahwa kegiatan shalat berjamaah di masjid, jumatan dan pengajian-pengajian ditunda sementara, reaksinya beraneka ragam di masyarakat.

Ada yang membuat puisi bahwa agama sudah bubar. Ada yang mengatakan mereka yang menunda sementara berjamaah di masjid takut pada Virus Corona, tidak takut Allah. Ibu-ibu tetangga rumah berkata, “aneh pada saat musibah datang kita malah disuruh menjauhi masjid, seharusnya kan kita mendekati masjid”. Saya tersenyum karena tahu ibu-ibu tersebut sebelum wabah Virus Corona datang, tidak suka pengajian ke masjid. Giliran Virus Corona mewabah, dia mendadak jadi alim mengingatkan masyarakat untuk rajin ke masjid, sementara MUI tempat berkumpulnya alim ulama menghimbau untuk menundanya.

Masjid dikampung juga sama, para ustadnya ketika khutbah berkata, “musibah adalah peringatan dari Allah, kita harus semakin dekat dengan Allah. Jika kita menjauhi masjid gara-gara Virus Corona, kita harus takut nanti Allah akan menimpakan bencana lebih hebat lagi kepada kita.


Apa yang dikatakan orang melalui puisi, obrolan tetangga, dan ustad semuanya benar. Apa yang mereka bicarakan mengaku ada dalil dari Al-Qur’an dan hadist. Namun fatwa yang dikeluarkan MUI sebagai manjelis ulama tertinggi di republik ini, mereka tentu memiliki dalil dan alasan kemanusiaa yang benar pula. Di MUI yang mikir bukan satu orang, artinya sudah melalui proses musyawarah. Hasil putusan MUI adalah hasil musyawarah, dan ada perintah dari Allah untuk bertawakal kepada hasil musyawarah.

Masyarakat mungkin bingung mau pakai yang mana ini? Ketika musibah datang kita harus semakin memakmurkan masjid agar lebih dekat dengan Allah, insya Allah benar. Fatwa MUI, untuk mencegah wabah kita harus menghentikan sementara kegiatan-kegiatan keagamaan yang mengundang kerumunan, insya Allah benar. Jadi mana yang harus kita laksanakan?

Gunakan akal! Sebaik-baiknya manusia yang membawa manfaat bagi banyak orang. Ada ribuan manusia yang harus diselamatkan. Shalat tetap jalan dan tingkatkan, seluruh bumi Allah adalah masjid. Saat ini kita harus berjamaah selamatkan sekalipun satu nyawa manusia.

JIka kita mengikuti fatwa ulama dan pemerintah, beberapa KETAATAN KEPADA PERINTAH ALLAH yaitu taat pada ulama dan pemimpin, melaksanakan hasil musyawarah, menjaga persatuan umat, menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang, tidak menjadi orang yang merasa benar, berjamaah menyelamatkan umat manusia.   Wallahu’alam.

(Head Master Trainer)

Thursday, April 2, 2020

PENDIDIKAN NIKAH DARI VIRUS CORONA

Oleh: Toto Suharya
(Kepala SMAN 1 Cipeundeuy Bandung Barat)

Pengelola hotel memang orang-orang berjiwa entrepreneur. Mereka pandai membaca peluang sekalipun dalam kondisi darurat, agar hotelnya tetap laku mereka jula paket nikah hemat hanya belasan juta rupiah. Mengapa paketnya begitu murah, karena pada musin wabah Virus Corona tidak boleh mengadakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Kegiatan nikah dengan undangan ratusan atau ribuan orang undangan, sangat dilarang karena ditakutkan Virus Corona ikut berpesta.

Ada pesan moral dibalik kejadian ini, yaitu hiduplah sederhana termasuk dalam acara pernikahan. Pernikahan itu tidak perlu dihadiri ratusan atau ribuan orang. Nikah itu cukup dengan saksi keluarga istri, keluarga suami, penghulu, mahar, wali kedua belah pihak dan ijab kabul. Adapun rias pengantin, tenda, katering, stand makanan, photo pre wedding, organ tunggal, orkes, gambus, sewa gedung, itu hanya bisnis yang diciptakan memanfaatkan hawa nafsu manusia.


Faktanya mereka yang menikah sederhana dan menikah dengan cara mewah, akhirnya sama saja dia sah sebagai suami istri. Bahkan nasibnya lebih tragis yang menikah dengan mewah, hidupnya harus menderita bertahun-tahun karena menanggung utang bekas pesta pernikahan yang mewah.

Nikah sederhana ala Virus Corona bisa jadi trend di abad 21, karena virus corona mengajari kita, hiduplah pakai rasio hidup sederhana. Dari pada dipakai pesta lebih baik investasikan untuk menghadapi era entrepreneur di abad industri 4.0. Beradaftasi hidup di abad industri 4.0 bukan dengan hidup mewah tapi dengan memperbanyak belanja investasi. Sederhanakan pesta, ramaikan investasi, dan suburkan sedekah. Inilah hidup abad 21 yang harus terus disosialisasikan kepada masyarakat dalam segala kondisi.

Berabad-abad kita terjebak budaya hedonisme. Pesta perkawinan menghabiskan puluhan juta, ratusan juta, dan miliaran. Demi harga diri dimata tetangga, jabatan, gelar, kekayaan, kita berusaha tampil mewah padahal setelah itu merugikan karena isi gentong tiak balik modal. Apa yang didapat dari cara hidup seperti ini? Dunia menjadi tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semua teriak kurang, tambah lagi, sementara investasi dan tabungan nol.  

Nabi Muhammad bersabda, “pernikahan yang diberkahi Allah adalah yang sederhana”. Jelas wabah Virus Corona sepertinya telah membawa pesan Nabi, hiduplah sederhana menurut perintah Tuhan, jangan karena tetangga, teman, dan bangga dilihat orang. Sederhanakan hidup agar kita bisa lebih banyak bermanfaat bagi banyak orang.

Kepada yang nikah di saat Virus Corona mewabah, jangan bersedih karena tidak disaksikan banyak orang. Niatkan bahwa pernikahan sesuai sunnah adalah yang sederhana, dan perhatikan rumah tangga yang kelak akan dibina, Allah akan memberi keberkahan anak, keluarga besar, dan harta melimpah dari Allah karena nikah sederhana. Itulah janji Allah kepada mereka yang hidup mengikuti sunnah Rasulullah.  Segeralah menikah dengan sederhana, mumpung semua orang memakluminya. Marilah kita jadikan trend abad 21 dengan menikah sesederhana mungkin dan bangunlah rumah tangga semewah mungkin. Lalu bahagiakan istri, anak, orang tua, saudara, anak yatim, fakir miskin, terangga, dan orang-orang yang mebutuhkan pertolongan. Wabah Virus Corona bisa jadi berkah bagi mereka yang menikah dengan sederhana. Optimis tanpa batas!! Walllahu ‘alam.

(Head Master Trainer Logika Tuhan)

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...