OLEH: TOTO SUHARYA
Al Quran mengandung kabar gembira dan peringatan. "Dan Kami turunkan (Al Qur'an itu dengan sebenar-benarnya dan Al Qur'an itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan." (Al Israa, 17:05).
Kabar gembira dan peringatan dapat kita terima dalam bentuk pengetahuan. Ruh adalah substansi dari unsur manusia yang bisa menerima pengetahuan. Jenis pengetahuan yang diterima ruh, akan jadi bakat bawaan seseorang. Pengetahuan yang dimiliki ruh sangat tergantung pada lingkungan pemberi pengetahuan di mana manusia tinggal. Pengetahuan dominan yang sering masuk pada ruh, itulah kecenderungan tabiat yang akan muncul.
Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaan (tabiat) masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Al Israa, 17: 84-85).
Pendidikan adalah upacara terencana untuk memberi ruh pengetahuan yang menggembirakan atau petunjuk hidup. Jadi inti pengajaran adalah merencanakan pengetahuan menggembirakan dan petunjuk apa yang harus diberikan pada ruh.
Perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru adalah merancang pengetahuan yang bisa membawa harapan baik berupa kabar gembira. Juga, memilih pengetahuan teknis yang bisa membekali siswa dalam menjalani hidup sukses dan sejahtera. Petunjuk hidup dalam bentuk etika, dan keterampilan teknis dalam menyelesaikan masalah hidup sehari-hari.
Selain itu pendidikan berisi pengajaran keterampilan bagaimana berargumen untuk menolak perbuatan-perbuatan buruk, dan menjelaskan perbuatan-perbuatan baik yang harus dilakukan. Keterampilan ini bertujuan agar siswa bisa membedakan dan memilih jalan-jalan terbaik yang dapat membawa kesejahteraan dunia dan hidup setelah kematian.
"dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang batil) dengan sejelas-jelasnya, dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu, untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan," (Al Mursaalat, 7:4-6).
Kemampuan berargumen seperti kemampuan berpikir ilmiah. Argumen didukung oleh data-data, untuk memperkuat kesimpulan. Informasi dari Al Quran dapat digunakan untuk membangun argumen. Shalat dapat diajarkan dengan pendekatan argumen, bukan sekedar perintah. Mengajarkan agama tidak selalu pasif hanya menerima hukum-hukum baku yang sudah ditetapkan. Agama melalui pengetahuan Al Quran dapat diajarkan melalui pemahaman argumen.
Pengajaran literasi dan numerasi dengan pendekatan HOTS adalah pengajaran yang menganjurkan siswa harus belajar berargumentasi. Siswa harus mampu membuat keputusan dalam berbagai hal dengan menggunakan argumentasi.
Pendidikan yang dianjurkan dari Al Quran sebenarnya tidak berbeda dengan ajaran dari hasil pemikiran manusia dari alam. Mengapa bisa memiliki kesamaan? Fakta dari Al Quran mengatakan bahwa bahwa Al Quran punya dimensi lahir dan batin. Alam semesta adalah versi lahir dari Al Quran.
Belajar agama dengan belajar ilmu-ilmu umum sebenarnya tidak ada perbedaan. Agama sering diajarkan dengan pendejakatan-pendekatan doktrin terima jadi. Pelajaran di mata pelajaran diajarkan dengan argumentasi. Agama sebenarnya bisa diajarkan dengan pendekatan argumentatif.