Sunday, November 13, 2022

IDE PENGAJARAN DALAM AL QURAN

OLEH: TOTO SUHARYA

Al Quran mengandung kabar gembira dan peringatan. "Dan Kami turunkan (Al Qur'an itu dengan sebenar-benarnya dan Al Qur'an itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan." (Al Israa, 17:05).

Kabar gembira dan peringatan dapat kita terima dalam bentuk pengetahuan. Ruh adalah substansi dari unsur manusia yang bisa menerima pengetahuan. Jenis pengetahuan yang diterima ruh, akan jadi bakat bawaan seseorang. Pengetahuan yang dimiliki ruh sangat tergantung pada lingkungan pemberi pengetahuan di mana manusia tinggal. Pengetahuan dominan yang sering masuk pada ruh, itulah kecenderungan tabiat yang akan muncul. 

Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaan (tabiat) masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Al Israa, 17: 84-85). 

Pendidikan adalah upacara terencana untuk memberi ruh pengetahuan yang menggembirakan atau petunjuk hidup. Jadi inti pengajaran adalah merencanakan pengetahuan menggembirakan dan petunjuk apa yang harus diberikan pada ruh.

Perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru adalah merancang pengetahuan yang bisa membawa harapan baik berupa kabar gembira. Juga, memilih pengetahuan teknis yang bisa membekali siswa dalam menjalani hidup sukses dan sejahtera. Petunjuk hidup dalam bentuk etika, dan keterampilan teknis dalam menyelesaikan masalah hidup sehari-hari. 

Selain itu pendidikan berisi pengajaran keterampilan bagaimana berargumen untuk menolak perbuatan-perbuatan buruk, dan menjelaskan perbuatan-perbuatan baik yang harus dilakukan. Keterampilan ini bertujuan agar siswa bisa membedakan dan memilih jalan-jalan terbaik yang dapat membawa kesejahteraan dunia dan hidup setelah kematian.

"dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang batil) dengan sejelas-jelasnya, dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu,  untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan," (Al Mursaalat, 7:4-6). 

Kemampuan berargumen seperti kemampuan berpikir ilmiah. Argumen didukung oleh data-data, untuk memperkuat kesimpulan. Informasi dari Al Quran dapat digunakan untuk membangun argumen. Shalat dapat diajarkan dengan pendekatan argumen, bukan sekedar perintah. Mengajarkan agama tidak selalu pasif hanya menerima hukum-hukum baku yang sudah ditetapkan. Agama melalui pengetahuan Al Quran dapat diajarkan melalui pemahaman argumen. 

Pengajaran literasi dan numerasi dengan pendekatan HOTS adalah pengajaran yang menganjurkan siswa harus belajar berargumentasi. Siswa harus mampu membuat keputusan dalam berbagai hal dengan menggunakan argumentasi. 

Pendidikan yang dianjurkan dari Al Quran sebenarnya tidak berbeda dengan ajaran dari hasil pemikiran manusia dari alam. Mengapa bisa memiliki kesamaan? Fakta dari Al Quran mengatakan bahwa bahwa Al Quran punya dimensi lahir dan batin. Alam semesta adalah versi lahir dari Al Quran.  

Belajar agama dengan belajar ilmu-ilmu umum sebenarnya tidak ada perbedaan. Agama sering diajarkan dengan pendejakatan-pendekatan doktrin terima jadi. Pelajaran di mata pelajaran diajarkan dengan argumentasi. Agama sebenarnya bisa diajarkan dengan pendekatan argumentatif. 


Wednesday, November 2, 2022

SEBAB PENDIDIKAN MEMBUAT MISKIN

Oleh: Toto Suharya

Tujuan pendidikan adalah membantu siswa mencapai kehidupan sejahtera dan bahagia (Ki Hadjar Dewantara). Pemikiran Ki Hadjar Dewantara jika ditelusuri sesungguhnya mengandung nilai-nilai Al Qur'an. Di dalam ayat-ayat Al Qur'an banyak kita temukan tujuan dari manusia diberi petunjuk oleh Allah melalui para utusan untuk mendapatkan keberuntungan dan kebahagian hidup.

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung" (Ali Imran, 3:104) 

Isi pendidikan konsep dasarnya adalah "menyeru pada kebajikan" dan "mencegah kemunkaran".  Konsep kebajikan di dalam Al Qur'an dijelaskan bersamaan dengan "kerelaan hati" dan "berserah diri". Konsep ini dapat diteliti dalam surat  Al Baqarah ayat 112 dan 158. 

(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al Baqarah, 2:112)

"Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui." (Al Baqarah, 2:158).

Pendidikan adalah upaya sengaja agar peserta didik bisa berprilaku mengikuti petunjuk-petunjuk Allah dalam Al Qur'an dengan berserah diri pada Allah dan dengan kerelaan hati.

Konsep general dari prilaku-prilaku nyata yang harus dilakukan dengan kerelaan hati dan berserah diri pada Allah dijelaskan dalam Al Qur'an. 

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Al Baqarah, 2:177).

Konsep kebijakan dijelaskan dalam Al Qur'an dalam dua dimensi yaitu spiritual (ruhaniah) dan faktual (lahiriah). Jelas sekali bahwa Al Qur'an memberi petunjuk pada manusia agar bisa hidup bahagia dan sejahtera secara lahiriah dan ruhaniah. Nabi Muhammad bersabda bahwa setiap ayat Al Qur'an punya "lahir dan batin". (Lings, 2022 hlm. 38)

Di dalam hadis dijelaskan, Nabi Muhammad diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak (karakter). Dengan demikian pembentukkan akhlak memiliki dua dimensi yaitu ruhaniah dan lahiriah. Pendidikan dalam dimensi ruhaniah adalah melatih pola pikir peserta didik agar mau beriman kepada Allah, para utusan-Nya, dan kitab-kitab petunjuk-Nya. 

Pada dimensi lahiriah pendidikan berisi perintah (menyuruh) peserta didik untuk berbuat baik dengan harta yang dimilikinya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan membebaskan manusia dari penindasan. Komitmen ini dilakukan dengan shalat, zakat, menepati janji, dan sabar. 

Konsep-konsep pendidikan di atas tidak bersifat ekslusif untuk sekelompok umat tertentu, tetapi bersifat general untuk umat manusia. Konsep-konsep pendidikan dalam Al Qur'an dapat dikembangkan dalam muatan kurikulum dengan penjelasan konsep sesuai dengan bahasa dan budaya masyarakat dimana mereka tinggal. 

Pendidikan yang membuat miskin selama ini diawali dari pendangkalan dari tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tertutupi oleh kegiatan-kegiatan lahiriah tanpa didukung oleh pembentukan karakter secara ruhaniah. Selama ini sifat-sifat ilahiah pendidikan untuk membentuk manusia-manusia rela dan berserah diri pada Allah dalam melakukan segala perbuatan terabaikan. Sifat ilahiah pendidikan tergeser, sehingga melahirkan manusia-manusia berkepentingan dan individualis dalam melakukan berbagai hal. 

Dunia pendidikan jadi miskin, tidak melahirkan manusia-manusia penyejahtera bagi kehidupan masyarakat. Pendidikan karakter hanya dibentuk dalam bentuk pembiasaan, sementara ruhaniahnya kering dengan makna. Pembiasaan dalam pendidikan karkater dirasakan siswa seperti penjajahan, pemakasaan, dan tidak menarik minat. 

Disadari saat ini kita berada di awal abad 21, dimana setiap awal abad dunia seperti melakukan refleksi. Konsep-konsep pendidikan yang dianggap mapan di abad sebelumnya, secara alamiah menuntut kita untuk melakukan refleksi, verifikasi, dan redefinisi. Hal ini merupakan gejala alamiah yang kerap terjadi dalam siklus seratus tahunan. Sebagaimana dalam sebuah Hadis Nabi Muhammad bersabda, "Tuhan akan mengutus kepada umat ini di awal setiap seratus tahun seseorang yang akan memperbarui agama-Nya untuk Nya. (HR. Thabrani). Wallahu'alam*** 




NABUNG SAHAM DENGAN LOGIKA TUHAN

OLEH: TOTO SUHARYA

Menabung saham saat ini bukan lagi barang langka yang hanya dilakukan segelintir orang. Ilmu tentang saham sudah banyak beredar di media sosial. Namun masih sedikit sekali orang yang paham mengapa harus nabung saham. Maraknya judi online, penipuan mengatasnamakan investasi dan trading saham masih saja terjadi. Dunia pendidikan harus berperan untuk mengantisifasi fenomena ini. 

Berikut adalah panduan singkat bagaimana cara mengajarkan nabung saham pada anak-anak SMA. Anak-anak SMA sedikitnya setiap hari dia dibekali dengan uang jajan atau uang saku. Uang ini biasanya mereka gunakan untuk membeli makanan atau ongkos transportasi. Uang jajan yang mereka kantongi biasanya antara Rp. 20.000 hingga 50.000 per hari. Jika saja anak-anak bisa menyisikan Rp. 5000 per hari, mereka bisa membeli 100 lembar (1 lot) saham dengan harga Rp. 50 rupiah perhari. 

Jika nabung saham 100 lebar perhari dikali satu tahun dengan hari efektif sekolah setahun 300 hari, maka anak SMA dalam satu tahun bisa mengumbulkan 30.000 per lembar saham setahun dengan jumlah dana Rp. 1.500.000 per tahun. Jumlah ini cukup pantastis untuk ukuran anak SMA. 

Jika dalam satu tahun terjadi kenaikan harga saham tiga kali lipat dari harga awal beli, maka dana yang diinvestasikan siswa menjadi bertambah yaitu 4.500.000. Itulah gambaran keuntungan menabung saham dalam jangka waktu panjang. Sebaliknya bagaimana jika harga saham mengalami penurunan misalnya 30% dari harga awal. Jika harga turun selama uang dalam tabungan saham uang dingin, yang harus dilakukan adalah tidur saja menunggu harga saham naik. Selama harga saham turun jika tidak dijual maka penabung saham tidak akan mengalami kerugian. 

Masalahnya ketika harga saham turun, penabung saham harus mampu bersabar hingga harga saham kembali naik. Berapa lama harga saham akan naik kembali? Tidak ada yang tahu, dan hanya Tuhan yang tahu. Dalam situasi ini, saya ajarkan para penabung saham gunakan logika Tuhan dengan sumber logika pada Al Qura'an. Inilah yang harus dilakukan ketika harga saham turun. 

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (Al Baqarah, 2:45). 

Sesungguhnya seluruh pergerakan harga adalah Tuhan. Para ahli ekonomi menyebutkannya invisible hand. Maka yang harus dilakukan adalah sabar dan mohon pertolongan pada Allah dengan shalat. Dalam memohon pertolongan pada Allah kuncinya adalah sabar. Dalam logika Tuhan sabar adalah penyebab dan keberuntungan adalah akibat. Semakin lama bersabar dalam investasi semakin besar keberuntungan. 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (Al Baqarah, 2:155). 

Berpegang teguhlah pada logika Tuhan, "sabar adalah sebab, dan kebetuntungan besar adalah akibat". Sesunguhnya janji Allah adalah kepastian, cepat atau lambat akan terjadi. 

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Az Zumar, 39:10).

Yakinlah pada janji Allah. Dia akan memberi keberuntungan pada orang sabar. Inilah logika Tuhan yang harus terus dipegang. Sebagaimana Allah berjanji dalam Al Qur'an. 

Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu. (Ar Ruum, 30:60). 

Sebaik-baiknya menabung saham dilakukan sejak dini, agar anak-anak bisa belajar bersabar dalam jangka waktu lama. Semakin lama dalam kesabaran maka keberuntungan akan semakin besar. Wallahu'alam. 

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...