Tuesday, May 14, 2019

GURU YANG BAIK

OLEH: TOTO SUHARYA

Tidak ada anak bodoh kecuali dia tidak belajar dengan guru yang baik. (Yohanes Surya). Mohon dipahami para stake holder pendidikan, pernyataan di atas sesuai hadis, bahwa akhlak anak sangat tergantung ibu bapaknya.

Dengan demikian tidak ada anak cerdas, yang cerdas gurunya. Tidak ada anak bodoh yang bodoh gurunya.

Jika nilai UN anak anak tinggi, bukan anaknya yang cerdas tapi gurunya. Sekolah sekolah yang berhasil melahirkan juara, bukan anak anaknya yang cerdas tapi guru gurunya.

Hukum dalam pendidikan, keberhasilan dan kesuksesan anak, adalah keberhasilan dan kesuksesan guru. Tidak ada sekolah baik tanpa guru yang baik.

SATU GURU YANG BAIK AKAN MEMBAWA NAMA BAIK SEKOLAH, 1000 ANAK CERDAS TANPA GURU YANG BAIK AKAN MEMBAWA NAMA BURUK SEKOLAH (TOTO SUHARYA)

Kemutlaklaan hukum ini tidak akan pernah berubah sampai kapanpun. Maka jika semua stake holder peduli dan ingin memperbaiki pendidikan kosen, konsisten, perhatikan kualitas guru, dan perhatikan kesejahteraan guru.

Masalah pendidikan mendasar mutlak ada di guru yang baik. Mengabaikan kehadiran guru yang baik, adalah keterkutukkan sebuah  bangsa yang tidak memahami hukum dalam pendidikan.

Tugas semua stake holder pendidikan dalam memperbaiki  dan menjaga kualitas pendidikan adalah menjaga stok ketersediaan guru yang baik. Selanjutnya mengatur penyebarannya agar merata ke seluruh pelosok. Satu guru yang baik akan membawa nama baik sekolah, 1000 anak cerdas tanpa guru yang baik akan membawa nama buruk sekolah. Wallahu 'alam.

(Head Master Trainer)

Saturday, May 4, 2019

PENDIDIKAN MANUSIA

Oleh: Toto Suharya

Apa beda ilmu pengetahuan jika merujuk kitab suci dan tidak? Jawabannya, ada perbedaan konsep. Mari kita buktikan.

Manusia berdasarkan kitab suci Al-Quran ada tiga konsep, yaitu basyar, insan dan annas. Tiga konsep manusia ini dibedakan berdasarkan bagaimana Allah menciptakan manusia dari bahan berbeda-beda dilengkapi dengan ciri-cirinya.

Konsep manusia tertinggi adalah basyar, yaitu manusia pengabdi kepada Tuhan. Contohnya Nabi Muhammad dan golongan para Nabi. Manusia pengabdi kepada Tuhan, dia memenuhi kebutuhan hidupnya secara pribadi dan saling membantu antar sesama makhluk Tuhan, berdasarkan atas perintah dari Tuhan.

Dalam konsep sekular, manusia memiliki dua konsep yaitu human, dan human being. Human is refers to the biological characteristics. Human being, talking about person ability to think, feel, and be social.

Jadi berdasar konsep sekular ada satu konsep manusia yang hilang yaitu makhluk spiritual. Inti pendidikan sekular, tidak mengenalkan manusia pada Tuhan, hanya mengajari urusan manusia dengan ciri-ciri binatang, individu dan makhluk sosial. AKHIR TUJUAN pendidikannya adalah manusia cerdas berjiwa sosial yang masih terikat, terbatas oleh imbalan material. 


Pendidikan kita tidak sekular, cirinya masuk kompetensi spiritual dalam kurikulum 2013. Tujuan akhir pendidikan kita adalah menciptakan manusia-manusia basyariah. Manusia yang  berbuat baik untuk memenuhi kesenangan dirinya dan orang lain atas dasar ketaatan pada aturan yang telah ditetapkan Tuhan YME. Hasil pendidikannya adalah manusia manusia bermental khalifah, hidup cukup untuk dirinya dan mewah untuk membantu sesama, bersabar dan tidak terikat imbalan material. Segala kebaikannya ditujukan untuk mendapat imbalan lahir dan batin dari Tuhan YME sampai akhirat.

Maka, pendidikan dengan pendekatan sekular belum memanusiakan manusia karena baru sampai pada tahap memanusiakan manusia dari kelas binatang menjadi makhluk cerdas berjiwa sosial, tidak sampai tahap manusia spiritual. Manusia sekular, dia cerdas dan berjiwa sosial tetapi masih terikat material, sedang manusia spiritual dia cerdas dan berjiwa sosial tetapi tidak terikat oleh material karena tujuannya adalah kembali kepada Tuhan. Wallahu 'alam.

(Head Master Trainer)

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...