Tidak ada anak bodoh kecuali dia tidak belajar dengan guru yang baik. (Yohanes Surya). Mohon dipahami para stake holder pendidikan, pernyataan di atas sesuai hadis, bahwa akhlak anak sangat tergantung ibu bapaknya.
Dengan demikian tidak ada anak cerdas, yang cerdas gurunya. Tidak ada anak bodoh yang bodoh gurunya.
Jika nilai UN anak anak tinggi, bukan anaknya yang cerdas tapi gurunya. Sekolah sekolah yang berhasil melahirkan juara, bukan anak anaknya yang cerdas tapi guru gurunya.
Hukum dalam pendidikan, keberhasilan dan kesuksesan anak, adalah keberhasilan dan kesuksesan guru. Tidak ada sekolah baik tanpa guru yang baik.
SATU GURU YANG BAIK AKAN MEMBAWA NAMA BAIK SEKOLAH, 1000 ANAK CERDAS TANPA GURU YANG BAIK AKAN MEMBAWA NAMA BURUK SEKOLAH (TOTO SUHARYA) |
Kemutlaklaan hukum ini tidak akan pernah berubah sampai kapanpun. Maka jika semua stake holder peduli dan ingin memperbaiki pendidikan kosen, konsisten, perhatikan kualitas guru, dan perhatikan kesejahteraan guru.
Masalah pendidikan mendasar mutlak ada di guru yang baik. Mengabaikan kehadiran guru yang baik, adalah keterkutukkan sebuah bangsa yang tidak memahami hukum dalam pendidikan.
Tugas semua stake holder pendidikan dalam memperbaiki dan menjaga kualitas pendidikan adalah menjaga stok ketersediaan guru yang baik. Selanjutnya mengatur penyebarannya agar merata ke seluruh pelosok. Satu guru yang baik akan membawa nama baik sekolah, 1000 anak cerdas tanpa guru yang baik akan membawa nama buruk sekolah. Wallahu 'alam.
(Head Master Trainer)
No comments:
Post a Comment