Saturday, November 30, 2024

MENGAPA GURU HARUS TERHORMAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Untuk menghormati guru, di Jepang tidak ada hari guru. Kisah ini dibagikan oleh Pak Susila dari Banten di grup komunitas kepala sekolah Indonesia. Mari kita simak bagaimana cara orang Jepang menghormati guru. Di bawah ini adalah kisahnya. 

Suatu hari sepulang kerja, Yamamoto mengundang ku ke rumahnya. Kami naik kereta bawah tanah. Kereta bawah tanah penuh sesak saat jam sibuk. Aku berdiri, memegang erat pegangan tangan. Tiba-tiba, seorang pria tua yang duduk di samping saya menawarkan tempat duduknya. Tidak memahami perilaku hormat seperti itu dari orang tua, saya tidak bisa menerima tawarannya, tetapi dia memaksa, dan saya harus duduk.

Setelah meninggalkan kereta bawah tanah, aku meminta Yamamoto untuk menjelaskan tindakan orang tua di kereta. Yamamoto tersenyum dan menunjuk lencana guru ku. Dia menjelaskan, "orang tua ini melihat lencana guru mu dan menawarkan kursinya sebagai tanda penghormatan terhadap status mu."

Karena ini pertama kalinya saya mengunjungi Yamamoto, saya merasa tidak nyaman pergi dengan tangan kosong, jadi saya memutuskan untuk membeli hadiah. Guru Yamamoto mengatakan, "ada toko untuk guru, di mana Anda dapat membeli barang dengan harga diskon".

Yamamoto berkata, "Di Jepang, seorang guru adalah profesi yang paling dihormati. Pengusaha Jepang senang ketika para guru mengunjungi toko mereka, mereka menganggap itu sebuah kehormatan." 

Mengapa di Jepang untuk penghormatan pada guru tidak ada peringatan hari guru? Di Jepang penghormatan pada guru sudah melembaga pada negara. Penghormatan pada guru menjadi karakter bangsa. Di Jepang penghormatan pada guru merupakan karakter kaisar, yang diikuti seluruh warga negaranya. 

Masih ingat pesan guru ku ketiga di sekolah dasar, "keberhasilan mu nanti, ketika kamu sukses apakah kamu masih menghormati guru?" Belajar dari Jepang, penghormatan pada guru tidak diletakkan pada perayaan hari guru, tapi dilembagakan dalam sebuah kebijakan negara dan diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan negara.

Keberhasilan sebuah negara ditandai oleh para pemimpin yang memahami posisi guru dalam struktur negara sehingga menempatkan posisi guru pada posisi terhormat. Posisi guru sangat terhormat dalam sebuah bangsa karena para guru adalah penjaga moral, intelektual, dan karakter bangsa.*** 

Tuesday, November 26, 2024

SEMBUHKAN TOKSIX DENGAN AKTIFKAN NEUROPALSTIS OTAK

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Jika kita telusuri dari berbagai referensi saya simpulkan, toksix merujuk pada pola pikir negatif terhadap setiap kejadian. Toksix disebabkan kerja fungsi otak emosi berlebihan. Cara pandang orang toksix terlalu banyak mengandalkan emosi bertahan hidup. 

Orang-orang toksix mengalami ganggunan fungsi otak korteks, sehingga fungsi emosi keterikatan menjadi lemah. Orang-orang toksix selalu memandang setiap kejadian dipersepsi sebagai ketidaknyamanan. Cara pandang ini memacu emosi bertahan hidup untuk menyerang agar keadaan bisa dikendalikan.

Toksix bisa dikategorikan sebagai pola pikir cenderung negatif dan berdampak pada pola prilaku merugikan bagi pelakunya. Lebih berbahaya lagi, Profesor di bidang Bioethics dari Universitas Toronto, Kerry Bowman mengatakan, "semua jenis emosi pasti menular, tapi emosi yang sifatnya negatif paling menular (Suadu, 2018). 

Emosi bertahan hidup kekuatannya sangat besar. Emosi bertahan hidup mengilhami pola-pola pikir negatif berlebihan dan berubah menjadi prilaku toxic. Pola pikir toxic cenderung mengeksploitasi emosi bertahan hidup dan berbahaya bagi tubuh. Untuk menyembuhkan prilaku toxic dibutuhkan kemampuan mengelola emosi.

Upaya mengurangi prilaku toxic dapat dilakukan dengan mengaktifkan kekuatan neuroplastik otak. Kemampuan neuroplastis adalah kemampuan otak membentuk koneksi sipaptik (sirkuit saraf) baru antara sel saraf (Suadu, 2018). Neuroplatis adalah kemampuan otak dalam mengintegrasikan informasi yang tersimpan di memori dengan hal-hal baru sehingga menghasilkan gagasan baru.

Syarat untuk melatih kekuatan neuroplastis otak, dapat diawali dari mengakses bacaan-bacaan diluar bidang yang disenangi, menulis, atau melakukan hal-hal baru yang disenangi. Membaca buku atau melakukan pekerjaan-pekerjaan disenangi, pada dasarnya melatih otak mengolah informasi baru menjadi gagasan baru, dan hal ini dapat meningkatkan kekuatan neuroplastis otak.

Meningkatkan kekuatan neuroplastis otak, pada dasarnya dapat dilakukan dengan menambah wawasan pengetahuan tentang berbagai macam aspek kehidupan, agar cara pandang terhadap dunia tidak terjebak pada satu sudut pandang. Orang yang punya keribadian terbuka dan adaftif memahami banyak alternatif sudut pandang melihat dunia dan menghargai setiap perbedaan pandangan.  

Seseorang yang punya kebiasaan toxic dapat dilihat sebagai pribadi yang kurang terbuka dan fleksibel. Sikap terbuka dan fleksibel disebakan oleh kekuatan neuroplastis otak yang aktif.  Untuk memperkuat kekuatan neuroplastis diperlukan latihan hal-hal positif secara beruang-ulang untuk mengokohnya di otak, memperkaya dengan pengetahuan bermanfaat dan tidak berhenti membaca, memahami, menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi banyak orang.

"sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya" (Asy Syams, 91:9-10).***

MENGENDALIKAN HATI DENGAN OTAK

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Setiap informasi yang diterima oleh indera akan diterima oleh sistem limbik yang terdapat dalam bagian otak. Kemudian dilanjutkan ke bagian otak yang disebut korteks untuk dipersepsi dan diinterpretasi secara sadar (Suadu, 2018).

Di otak sistem limbik hati seseorang dikendalikan.  Robert Plutchik (1980) secara garis besar membagi dua emosi. Pertama, emosi bertahan hidup (rasa takut, marah, jijik, malu dan sedih) terkait dengan pelepasan hormon kortisol. Kedua, emosi keterikatan (cinta, kepercayaan, kegembiraan) terkait dengan pelepasan hormon oksitosin.

Dua emosi ini terkonfirmasi di dalam Al Quran, penciptaan manusia disempurnakan dengan dua jiwa yaitu fujur dan takwa. "maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya," (Asy Syam, 91:8).

Kendali emosi tergantung informasi yang diterima. Informasi yang diterima oleh sistem limbik akan mengaktifkan hipocampus yang berkaitan dengan memori dan ingatan, dan amygdala berkaitan dengan intensitas emosi. Pengendalian emosi seseorang melibatkan otak korteks dan sistem limbik.

Semakin berkualitas deposit memori dan ingatan yang disimpan di hipocampus, semakin berkualitas kontrol kesadaran atas dorongan emosi yang dihasilkan (Suadu, 2018). Deposit yang tersimpan di memori dan ingatan adalah pengetahuan. Kualitas pengetahuan yang disimpan di memori dan ingatan sangat penting untuk diperhatikan.

Depresi disebabkan oleh ketidakmampuan otak dalam mengolah informasi mempersepsi setiap kejadian yang terjadi. Ketidakmampuan otak dalam mengolah informasi bersumber pada simpanan informasi yang tersimpan di memori tidak memadai. 

Lemahnya kemampuan otak dalam mengolah informasi diawali dari masalah kuantitas dan kualitas otak di memori. Untuk mengendalikan emosi, otak membutuhkan masukkan informasi berkualitas dan berkelanjutan. Membaca hal-hal bermakna dan bernilai menjadi kebiasaan yang sangat direkomendasikan.

Emosi Bertahan Hidup (fujur) yang berlebihan dapat meningkatkan jumlah hormon kortisol. Hormon kortisol mencegah memperlambat akses informasi ke korteks, sehingga kemampuan berpikir fleksibel dan kreatif jadi terhambat. Di sini dapat dimengerti, apa yang harus dilakukan jika ada orang cenderung emosional?


 

Saturday, November 23, 2024

MENGAPA ADA PELAJARAN OLAH RAGA?

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Olah raga secara kasat mata adalah gerakan fisik. Jika kita lihat dari sudut pandang neurosains olah raga merupakan aktivitas otak. Neurosains bisa jadi ilmu bantu untuk menjelaskan mengapa olah raga jadi pelajaran penting di sekolah. 

Fakta-fakta menunjukkan orang-orang yang berolah raga memiliki peluang otaknya lebih cerdas. Fakta ini bisa membantu siapa saja agar gemar olah raga untuk menjaga kesehatan dan kecerdasan otak.

Para pakar neurosains menjelaskan salah satu cara menyehatkan otak adalah memastikan kecukupan pasokan oksigen ke otak. Menarik napas dalam-dalam merupakan olah raga ringan yang bisa dilakukan. Menarik nafas dapat membantu pasokan oksigen ke otak. (Suadu, 2018).

Olah raga fisik secara alamiah dapat meningkatkan fungsi pernapasan untuk memenuhi kebutuhan oksigen ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Olah raga berkontribusi menjaga dan melindungi kemampuan memori otak. Penelitian di University of British Columbia menemukan fakta latihan erobik teratur dapat meningkatkan ukuran area otak bernama hipocampus, konrteks prefrontal, dan korteks temporal. Ketiga area otak ini berkaitan dengan memori, berpikir kritis, mengingat, dan pengambilan keputusan (Suadu, 2018).

Olah raga dapat mengendalikan insulin, membantu pertumbuhan dan menjaga kelangsungan hidup sel otak. Olah raga secara tidak langsung dapat meningkatkan mood, mengurangi stres, dan kecemasan (Suadu, 2018).

Studi Harvard medical School untuk menjaga kesehatan dibutuhkan latihan berjalan cepat selama 120 menit atau 1 jam per hari minimal dua kali dalam seminggu. Rekomendasi lain, diperlukan setengah jam aktivitas moderat setiap hari dalam seminggu, atau 150 menit seminggu. 

Fakta-fakta tentang otak di atas dapat menjadi materi ajar kepada peserta didik, disampaikan sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami peserta didik. Fakta-fakta ilmiah ini dapat membantu peserta didik memahami manfaat olah raga sehingga mendorong peserta didik gemar olah raga.

Metode pengajaran selain dengan pendekatan inquiry, pendekatan proyek percobaan olah raga rutin dalam durasi ditentukan. Pada pembelajaran proyek peserta didik diajak untuk membuktikan kondisi kesehatan setelah berolah raga rutin dengan menggunakan alat ukur tertentu yang bisa digunakan. Peserta didik bisa menggunakan alat ukur digital yang bisa diakses melalui internet.

Untuk melatih nalar peserta didik, dari fakta di atas buat pertanyaan-pertanyaan yang melatih kemampun bernalar untuk memperdalam pemahaman. Contoh, untuk menjaga kesehatan otak, menurut studi Harvard medical School minimal dalam seminggu dibutuhkan latihan jalan cepat 8,6 menit per hari. benar atau salah?  

"Untuk menjaga kecerdasan otak, jika tidak ada waktu luang untuk berolah raga fisik, bisa melakukan latihan olah napas dengan cara tarik dan buang napas tiap hari minimal 15 menit". Jika pernyataan ini benar, berdasarkan informasi bacaan di atas alasan ilmiah apa yang dapat anda kemukakan?***  

Saturday, November 16, 2024

OTAK PEMBENTUK KARAKTER

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Prilaku seseorang dapat dipahami dari prilaku otak. Pembentukkan karakter seseorang dibentuk di otak. Pernyataan ini didukung oleh temuan bagian-bagian otak dan fungsinya. 

Di dalam otak ada bagian yang dikategorikan sebagai sistem limbik. Bagian otak ini bertangggung atas respon prilaku dan emosional. Di dalamnya termasuk pengaturan rasa takut, marah, benci, bahagia, dan cinta. Bagian ini ada di bagian bawah otak besar. (Musi & Nurjanah, 2021).

Sistem limbik terbagi beberapa bagian, antara lain; amygdala, hippocampus, thalamus. hipotalamus, dan epitalamus. Amygdala berfungsi sebagai pengatur emosi. Hippocampus berfungsi sebagai penyimpanan memori jangka pendek dan panjang. Talamus berfungsi sebagai relay, pengirim informasi ke ingatan. Hipotalamus berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, emosi, yang berpengaruh pada pengambilan keputusan. Epitalamus berfungsi sebagai sistem saraf penghubung dengan seluruh bagian otak. (Musi & Nurjanah, 2021). 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (Al Baqarah, 2:155)

Hal menarik adalah fungsi sistem limbik berkaitan dengan pengaturan rasa takut. Saya memprediksi rasa takut menjadi faktor kunci timbulnya prilaku pada seseorang. Rasa takut menjadi naluri yang dimiliki setiap manusia. Pengendalian rasa takut jadi faktor penting timbulnya respon seseorang terhadap kejadian. Amigdala memiliki peran penting dalam persepsi emosi rasa takut. Orang yang memiliki rasa takut dianggap normal.

"Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik". (Ali Imran, 3:14).

Hipotalamus memiliki peran sebagai pengendali rasa lapar, haus, dan emosi. Emosi tampaknya mengatur kehidupan sehari-hari. Keputusan-keputusan sehari-hari perasaan sedih, bahagia, benci, cinta, putus asa, optimis. (Musi & Nurjanah, 2021). 

Manusia memiliki dua emosi takut kekurangan (sedih) dan ingin kesenangan (bahagia). Kesimpulan sementara, prilaku manusia ditentukan dua emosi yaitu takut dan ingin. Mengendalikan emosi menjadi hal penting dalam membentuk karakter manusia. Kemampuan mengendalikan rasa takut dan ingin, menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas emosi. Ketakutan dan keinginan tidak bisa dihilangkan, tapi dapat dikendalikan sesuai dengan kadarnya.

Ketakutan dan keninginan dapat dikendalikan tergantung pada informasi yang tersimpan di memori (hipocampus) seseorang. Allah mengabarkan dalam Al Quran, agar memberikan informasi baik (kabar gembira) kepada orang-orang yang ketakutan dan berkeinginan agar bisa bersabar. 

Kabar gembira di dapat diperoleh dengan membangun pola pikir positif, kritis dan kreatif melihat setiap kejadian dari sudut pandang peluang baik atau manfaat. Pola pikir tumbuh (growth mindset) salah satu cara membangun persepsi terhadap setiap kejadian dengan optimis. Berpikir dengan panduan Al Quran (logika Tuhan) bisa membantu persepsi positif pada setiap kejadian.

Maka, informasi atau kabar baik selalu diberikan oleh Allah kepada orang-orang sabar. "Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan." (Huud, 11:115). Allah sebaik-baiknya pemberi kabar baik. *** 

 

  




 

Friday, November 15, 2024

ABDUL MU'TI PEMIKIR INKLUSIF

 Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Di kutif dari Chanel youtube @Nu Online, Abdul Mu'ti berpendapat "tauhid punya implikasi sosiologis dan politis, hal ini jarang di bahas. Dengan tauhid, manusia menjadi sosok egaliterian. Egalitarian dibangun karena iman dan takwa.

Artinya, Abdul Mu'ti berpendapat tauhid memiliki konsekuensi pada prilaku atau karakter manusia. Ciri karakter manusia jika dia bertauhid terwujud di dalam pola pikir atau karakter manusia egalitarian, tidak memandang manusia dari sisi fisik, aliran, agama, suku, bangsa, dan budaya.

Pendapat beliau di dasar pada informasi darlam Al Quran. "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Al Hujurat, 49:13). 

Ayat ini diawali dengan peringatan pada "manusuia". Kata ini menjadi kunci bahwa Nabi Muhammad membawa pesan-pesan inklusif di dalam Al Quran. Menurut Abdul Mu'ti, ayat ini membawa pesan bahwa kita harus menjadi manusia inklusif yaitu manusia yang tidak memandang manusia lain secara fisik. Cara pandang inklusif kepada sesama manusia merupakan ciri khas dari manusia-manusia bertauhid kepada Tuhan. 

Memandang manusia lain terhormat tidak terhormat, mulai tidak mulia, bukan sudut pandang kemanusiaan, kehormatan dan kemuliaan manusia hanya Allah yang melihat. Artinya, antar sesama manusia kita tidak boleh saling menghina, menghujat, mencela, dan berprasangka buruk sebagaimana Allah jelaskan pada surat Al Hujuurat ayat 11 dan 12. 

Saya sepakat dengan pendapat Abdul Mu'ti ketauhidan seharusnya berdampak pada kehidupan sosial dan politik. Saya berpendapat ketauhidan adalah komitmen manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa dalam tindak tanduk kita sehari-hari mengikuti perintah dari Tuhan.

Ketika kita melihat Genosida terjadi di Palestina, oleh sebuah bangsa yang mengatasnamakan bangsa terpillih, penjaga demokrasi, akal sehat kita tentu tidak bisa menerimanya. Manusia-manusia terpilih oleh Tuhan bukan mereka yang tidak menghargai nyawa manusia, tapi mereka yang berjuang melindungi dan menghargai martabat manusia.

Untuk itu, Allah memeringatkan kepada manusia untuk menggunakan akal, supaya berpikir kritis dan tidak mudah menerima informasi begitu saja tanpa konfirmasi dan diskusi. Orang-orang yang bertauhid kepada Tuhan Yang Maha Esa, dapat kita kenali dari karakter-karakter manusia pembawa rahmat bagi seluruh alam.*** 


Sunday, November 3, 2024

KEMAMPUAN DASAR BERPIKIR MANUSIA

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Berpikir adalah perintah dari Allah kepada seluruh umat manusia. Wujud dari orang berpikir adalah dia berbicara mengemukakan pendapat, bertanya, atau berargumen. Setiap orang setiap hari pasti berbicara, itu artinya setiap orang berpikir. 

Selain berbicara, wujud dari setiap orang berpikir adalah mereka berbuat melakukan sesuatu. Ilmu tentang otak mengkonfirmasi bahwa seluruh gerak tubuh manusia dikendalikan dari otak. Jadi wujud nyata dari orang berpikir berbicara dan berbuat.

"Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir." (Al Hasyr, 59:21). 

Jika Allah memerintahkan pada setiap orang berpikir, maka artinya setiap orang sudah diberi kemampuan untuk berpikir. Kemampuan dasar yang Allah berikan pada setiap orang dalam berpikir adalah mengolah informasi melalui pola pikir sebab akibat. 

Wujud berpikir yang tidak dapat dilihat adalah mengolah informasi yang ada di otak. Berpikir sebab akibat adalah aktivitas atau perilaku otak yang tidak bisa dilihat dan dilakukan oleh setiap orang. 

Pola pikir sebab akibat,  Allah jelaskan dalam Al Quran dengan menjadikan diri-Nya sebagai sebab dan diri-Nya sendiri sebagai akibat. Pola ini kemudian menjadi ketentuan yang  terjadi dalam berbagai kejadian yang terjadi di alam semesta.

"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al  Hadiid, 57:3).

Logika sebab akibat menjadi dasar pola pikir setiap manusia dalam memahami sebuah konsep dan fenomena. Kemampuan berpikir sebab akibat merupakan kemampuan dasar berpikir.

Perbedaan pemahaman seseorang pada sebuah kejadian bukan terletak pada kemampuan berpikirnya, tetapi pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. 

Metode berpikir ilmiah dibangun atas dasar kesepakatan bersama yang dikembangkan dalam dunia pendidikan. Sedangkan metode berpikir ilmiah yang tidak dilembagakan adalah kemampuan berpikir sebab akibat yang dimiliki oleh semua orang. 

Sebenarnya kalau dicermati, ketika seseorang memberi makna pada setiap benda atau kejadian dilandasi oleh pola pikir sebab akibat. Para filsuf mengemukakan pendapat dan pemahamannya didasari oleh pola pikir sebab akibat.

Perbedaan berpikir terjadi karena perbedaan perrbendaharaan pengetahuan dan aturan-aturan berpikir yang sudah dilembagakan dan diwariskan turun temurun melalui para murid atau pengikutnya.***




MENGAPA GURU HARUS TERHORMAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Untuk menghormati guru, di Jepang tidak ada hari guru. Kisah ini dibagikan oleh Pak Susila dari Banten ...