Thursday, April 2, 2020

PENDIDIKAN NIKAH DARI VIRUS CORONA

Oleh: Toto Suharya
(Kepala SMAN 1 Cipeundeuy Bandung Barat)

Pengelola hotel memang orang-orang berjiwa entrepreneur. Mereka pandai membaca peluang sekalipun dalam kondisi darurat, agar hotelnya tetap laku mereka jula paket nikah hemat hanya belasan juta rupiah. Mengapa paketnya begitu murah, karena pada musin wabah Virus Corona tidak boleh mengadakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang. Kegiatan nikah dengan undangan ratusan atau ribuan orang undangan, sangat dilarang karena ditakutkan Virus Corona ikut berpesta.

Ada pesan moral dibalik kejadian ini, yaitu hiduplah sederhana termasuk dalam acara pernikahan. Pernikahan itu tidak perlu dihadiri ratusan atau ribuan orang. Nikah itu cukup dengan saksi keluarga istri, keluarga suami, penghulu, mahar, wali kedua belah pihak dan ijab kabul. Adapun rias pengantin, tenda, katering, stand makanan, photo pre wedding, organ tunggal, orkes, gambus, sewa gedung, itu hanya bisnis yang diciptakan memanfaatkan hawa nafsu manusia.


Faktanya mereka yang menikah sederhana dan menikah dengan cara mewah, akhirnya sama saja dia sah sebagai suami istri. Bahkan nasibnya lebih tragis yang menikah dengan mewah, hidupnya harus menderita bertahun-tahun karena menanggung utang bekas pesta pernikahan yang mewah.

Nikah sederhana ala Virus Corona bisa jadi trend di abad 21, karena virus corona mengajari kita, hiduplah pakai rasio hidup sederhana. Dari pada dipakai pesta lebih baik investasikan untuk menghadapi era entrepreneur di abad industri 4.0. Beradaftasi hidup di abad industri 4.0 bukan dengan hidup mewah tapi dengan memperbanyak belanja investasi. Sederhanakan pesta, ramaikan investasi, dan suburkan sedekah. Inilah hidup abad 21 yang harus terus disosialisasikan kepada masyarakat dalam segala kondisi.

Berabad-abad kita terjebak budaya hedonisme. Pesta perkawinan menghabiskan puluhan juta, ratusan juta, dan miliaran. Demi harga diri dimata tetangga, jabatan, gelar, kekayaan, kita berusaha tampil mewah padahal setelah itu merugikan karena isi gentong tiak balik modal. Apa yang didapat dari cara hidup seperti ini? Dunia menjadi tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semua teriak kurang, tambah lagi, sementara investasi dan tabungan nol.  

Nabi Muhammad bersabda, “pernikahan yang diberkahi Allah adalah yang sederhana”. Jelas wabah Virus Corona sepertinya telah membawa pesan Nabi, hiduplah sederhana menurut perintah Tuhan, jangan karena tetangga, teman, dan bangga dilihat orang. Sederhanakan hidup agar kita bisa lebih banyak bermanfaat bagi banyak orang.

Kepada yang nikah di saat Virus Corona mewabah, jangan bersedih karena tidak disaksikan banyak orang. Niatkan bahwa pernikahan sesuai sunnah adalah yang sederhana, dan perhatikan rumah tangga yang kelak akan dibina, Allah akan memberi keberkahan anak, keluarga besar, dan harta melimpah dari Allah karena nikah sederhana. Itulah janji Allah kepada mereka yang hidup mengikuti sunnah Rasulullah.  Segeralah menikah dengan sederhana, mumpung semua orang memakluminya. Marilah kita jadikan trend abad 21 dengan menikah sesederhana mungkin dan bangunlah rumah tangga semewah mungkin. Lalu bahagiakan istri, anak, orang tua, saudara, anak yatim, fakir miskin, terangga, dan orang-orang yang mebutuhkan pertolongan. Wabah Virus Corona bisa jadi berkah bagi mereka yang menikah dengan sederhana. Optimis tanpa batas!! Walllahu ‘alam.

(Head Master Trainer Logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...