Sunday, September 13, 2020

INDONESIA TERANCAM HILANG

 OLEH: TOTO SUHARYA
(Sekretaris I DPP AKSI)

Suasana memanas, ketika menyimak diskusi dengan para ahli pendidikan yang sedang menyikapi isu perubahan kurikulum tahun 2020. Isu yang berkembang pada perubahan kurikulum mendatang adalah mata pelajaran sejarah akan hilang dari struktur kurikulum. What? Apakah bangsa ini sudah tidak lagi menghargai para leluhurnya? Jasmerah. “jangan sampai melupakan sejarah”, itu wasiat dari tokoh sejarah yang memimpin Indonesia merdeka. Jika benar ini terjadi, berani benar menghilangkan sejarah dari kolektif memory warga negaranya. Sangat berbahaya sekali pemikiran orang-orang yang ada dibalik perubahan kurikulum ini.

Wasiat para pemimpin jangan dianggap sepele. Wasiat ini membawa pesan fundamental bahwa hilangnya sejarah bangsa dari ingatan warga negara adalah tanda akan hilangnya sebuah negara. Wasiat dilihat dari hukum agama adalah sebuah amanah yang tidak boleh tidak harus dilakukan. Jika tidak menghargainya bangsa ini sedang terancam mengalami hilang ingatan sebagai bangsa Indonesia.  

Bangsa adalah sebuah imagine community, dimana warganya merasa satu bangsa karena ada masa lalu dan cita-cita yang sama. Penduduk Indonesia mau bersatu karena punya kesamaan sejarah. Di setiap kepala orang Indonesia memiliki kesamaan sejarah, pada masa lalunya pernah sama-sama berjuang untuk membebaskan diri dari ketidakadilan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan agama. Orang Aceh, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Maluku, Papua dll., mau ikut bergabung dengan NKRI karena punya kesamaan sejarah. Budaya, suku, agama, bahasa, kulit, wajah, dll., kita semua berbeda, tapi karena kesamaan sejarah mereka berani menyatakan sebagai bangsa Indonesia yang harus merdeka. Timor Leste yang tidak punya kesamaan sejarah merasa bukan bagian bangsa Indonesia dan berhasil memisahkan diri. Sejarah Indonesia seharusnya menjadi mata pelajaran yang diwajibkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat global saat ini. 

Bangsa ini bisa berdiri karena masyarakat masih punya ingatan sejarah bangsanya. Setiap orang Indonesia harus mengenal sejarah bangsanya. Rasa kebangsaan seseorang akan sangat berkaitan dengan ingatan sejarah bangsanya. Identitas sebuah bangsa akan dimulai kapan berdiri, siapa pendirinya, mengapa berdiri, apa tujuannya?  sampai kapan berdiri? Kolektif memory sejarah warga negara adalah jati diri bangsa.

Mata pelajaran sejarah berbeda dengan karaktertistik pelajaran lainnya. Sejarah bukan hanya pembelajaran yang mengabarkan fakta. Sejarah mengabarkan hukum-hukum kehidupan yang berlaku pasti. Keberadaan masa sekarang dan masa yang akan datang mutlak keberadaannya karena sejarah. Apa yang terjadi saat ini disebabkan oleh masa lalu (sejarah). Jika ada orang memahami bahwa sejarah adalah masa lalu yang tidak perlu diungkap dan diajarkan, dia tidak memahami hakikat kehidupan dan bukan warga negara yang cerdas.

Orang yang sakit jiwanya tidak bisa mengingat masa lalunya. Orang yang sehat jiwanya dia bisa mengingat dari mana asalnya, dimana rumahnya, siapa saudaranya, dan siapa orang tuanya. Warga negara yang sehat jiwanya, mereka yang masih mengingat masa lalu perjuangan bangsanya, dan siapa para pemimpinnya. Mereka memiliki rasa bangga terhadap saudara-saudara, keturunannya dan apa yang dimilikinya.

Setiap manusia tidak bisa lari dari sejarah hidup dan sejarah bangsanya. Sejarah adalah takdir manusia. Jika sekelompok warga negara dijauhkan dari takdir hidupnya maka negara tersebut sedang menghadapi krisis kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia sedang dicuci otaknya untuk menjadi sebuah bangsa baru yang ingin didirikannya. Klaim dari kelompok Papua merdeka mereka mengisi otak pengikutnya dengan sejarah berbeda. Pelajaran sejarah harus mandiri tidak bisa digabungkan dengan mata pelajaran lain, karena serius sekali sejarah adalah jati diri bangsa.

Sejarah pembangun kesadaran berbangsa. Allah mengabarkan kisah-kisah masa lalu di dalam Al-Qur’an, agar manusia mengenal siapa dirinya. Allah memperkenakan dirinya kepada umat manusia melalui kisah-kisah manusia yang terjadi di masa lalu. Allah memberi petunjuk kepada manusia melalui perjalanan hidup manusia di masa lalu. Khabil, Qorun, Fir’aun, Namrud, adalah kisah-kisah sejarah manusia yang dikabarkan Allah kepada manusia agar manusia memahami berlakunya segala ketentuan dalam kehidupan manusia. Semua manusia belajar dari apa yang telah diciptakan dan dilakukannya. Seluruh kisah Para Nabi dapat diketahui keberadaannya melaui kisah sejarah, bahkan kitab suci yang ditinggalkan para nabi adalah kumpulan kisah sejarah karena telah terjadi di masa lalu.

Pelajaran Sejarah adalah pelajaran yang memperkenalkan jati diri bangsa. Hilangnya sebuah bangsa sedikit-sedikit diawali dari hilangnya sejarah bangsa dari kolektif memory warga negaranya. Di tengah-tengah derasnya arus informasi dan globalisasi, sesungguhnya setiap bangsa sedang menghadapi ujian apakah bangsa tersebut akan tetap berdiri atau hilang melebur menjadi bangsa baru dengan menciptakan sejarahnya sendiri. Ancaman hilangnya Palestina dari peta dunia sebagai bangsa ditandai dengan kekalahan warga Palestina dalam menjelaskan keberadaan sejarah bangsanya kepada penduduk dunia. Hilangnya Uni Soviet diawali dari hilangnya harapan, kesadaran, kesamaan sejarah dan visi bangsa dari warga negaranya.

Jika bangsa Indonesia masih ingin diakui eksitensinya di dunia, jangan pernah menjauhkan warga negara dari sejarah bangsanya. China, sekalipun saat ini telah menjadi negara dengan kekuatan ekonomi dan poitik dunia, dalam melakukan perubahan cita-cita bangsanya tidak menghilangkan pelajaran sejarah dari warga negaranya. Jangan melupakan sejarah itulah wasiat dari founding father bangsa kita. Apakah kita akan mengabaikannya dan menjadi manusia-manusia durhaka? Kecuali kita akan menanggung akibatnya, sedikit demi sedikit Indonesia akan menghilang dari pentas dunia. Wallahu’alam. 

No comments:

Post a Comment

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...