OLEH: TOTO SUHARYA
(kepala Sekolah, Sekretaris AKSI/KACI)
Dirjen GTK Iwan Syahril
mengatakan dalam kegiatan forum komunikasi organisasi profesi di Jakarta,
“sulit sekali mencari kepala sekolah di bawah usia 45 tahun yang akan dijadikan
sebagai kepala sekolah penggerak”. Rata-rata kepala sekolah sudah diatas 45
tahun. Tujuan mencari kepala sekolah dibawah 45 tahun adalah untuk melahirkan
generasi baru kepala sekolah sebagai kepala sekolah penggerak.
Saat ini, generasi baru kepala
sekolah akan direkrut dari guru-guru terbaik. Action-nya akan dimulai
dari rekruitmen calon guru penggerak, pelatihan guru penggerak melalui magang
dan lokakarya, dan pelatihan guru penggerak melalui pendampingan (on the job
coaching). Selanjutnya pada tahap awal ini akan direkrut 40.000 kepala
sekolah dan 12.500 pengawas sebagai generasi baru yang berorientasi pada
pembelajaran siswa. Inilah rencana peta jalan pendidikan yang akan dilakukan
pada kementerian pendidikan Indonesia.
Provinsi Jawa Barat sudah
berada satu langkah di depan. Sistem seleksi BCKS yang terbuka melibatkan
kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, komite sekolah, dan dinas pendidikan
adalah mungkin bagian dari peta jalan yang telah direncanakan oleh kemdikbud.
Penggunaan teknologi informasi dalam seleksi BCKS di Jawa Barat telah mendapat
apresiasi dan kontra. Namun semangat untuk memperbaiki kualitas pendidikan
dengan mengembangkan seleksi BCKS secara holistis patut diacungi jempol.
Dunia pendidikan kita sudah tertinggal 18 tahun oleh bangsa-bangsa lain. Dalam rancangan peta jalan pendidikan, kemdikbud telah mengidentifikasi berbagai perkembangan masyarakat di masa mendatang. Kemdikbud juga mengidentifikasi faktor apa yang menyebakan kualitas pembelajaran di kelas tertinggal dari negara lain.
Berdasar hasil tes PISA,
pendidikan Indonesia, 70% siswa mengalami kelemahan dalam kompetensi membaca,
71% dalam kompetensi matematika, 60% dalam kompetensi sains, dan kemampuan
lemah dalam pola pikir. Anak-anak Indonesia masih takut gagal, kurang motivasi
belajar, dan tidak memiliki keyakinan pada pendidikan sebagai faktor terpenting
dalam mewujudkan kesejahteraan hidupnya.
Selain itu kemdikbud memetakan
hasil pendidikan dasar dan menengah kurang memadai karena rendahnya kualitas
guru, infrastruktur dan kesenjangan pada pemerintahan. Pembelajaran kurang
fokus pada karakter dan tidak menyenangkan. Pembelajaran kurang melatih
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kompetensi guru berada pada grade 52 dari skala
100. Sekolah sebanyak 43% tidak akses internet, dan 20% tidak memiliki
perpustakaan produktif.
Selanjutnya kemampuan siswa
dalam berkomunikasi rendah, rata-rata kata yang dikemukakan guru dan siswa
dibanding dengan negara lain masih rendah. Guru Indonesia berkomunikasi
rata-rata dengan 3,243 dan siswa berkomunikasi dengan rata-rata 509 kata.
Sementara rata-rata kata yang digunakan oleh guru dan siswa di negara lain
antara guru 5000 lebih dan siswa 600 lebih.
Faktor lainnya penyebab
rendahnya mutu pembelajaran adalah guru paruh waktu bergaji rendah, pelatihan
guru kurang, profesi guru tidak menarik sehingga sulit menarik SDM guru berkualitas.
Kondisi geografis menyulitkan mobilisasi guru dan terbatasnya pendirian sekolah
karena jumlah penduduk tersebar di berbagai lokasi dan rendahnya kontribusi
swasta dalam sektor pendidikan.
Dari berbagai tantangan yang
dihadapi dunia pendidikan, langkah kecil namun akan berdampak besar pada dunia
pendidikan adalah membuat sebuah sistem rekruitmen calon kepala sekolah dari
guru-guru terbaik. Dinas pendidikan provinsi Jawa Barat sudah melakukan langkah
sekalipun kecil untuk merekrut kepala sekolah dari guru-guru terbaik.
Langkah kecil yang dilakukan
oleh dinas pendidikan provinsi Jawa Barat adalah melakukan seleksi terbuka bagi
para bakal calon kepala sekolah dengan memanfaatkan aplikasi TRK (Tunjangan
Remunerasi Kinerja). Menurut Yerry Yanuar (kepala BKD Provinsi Jawa Barat) TRK
adalah aplikasi untuk mengukur kinerja PNS yang berujung pada tunjangan. Pada
seleksi bakal calon kepala sekolah TRK digunakan untuk melakukan seleksi terbuka
bakal calon kepala sekolah dengan menyediakan vasilitas vote video BCKS dengan
melihat pemampilan video selama satu menit, dan file data prestasi yang telah
dicapai BCKS selama menjadi guru.
Keunggulan dari sistem seleksi
ini kemungkinan besar akan menghasilkan para bakal calon generasi baru yang
diharapkan oleh dunia pendidikan. Harapan ini terwujud pada sosok-sosok bakal
calon yang sudah diketahui publik dari cara komunikasi, pengalaman manajemen
sekolah, dan prestasi-prestasi yang diraihnya. Jadi jika dikemudian hari ada
kejanggalan rekam jejaknya bisa ditelusuri oleh semua pihak melalui jejak
digital.
No comments:
Post a Comment