Saturday, September 25, 2021

PROXY WAR LITERASI

OLEH: TOTO SUHARYA
(Sekretaris DPP AKSI)

Menarik sekali gagasan Rifki Okta Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum Siliwangi tentang proxy war. Sebagai guru sejarah, penulis sangat mengerti apa tujuan dari proxy war. Tujuannya adalah mengendalikan opini masyarakat untuk suatu tujuan tertentu. Proxy war digunakan oleh negara-negara berkekuatan besar untuk berebut pengaruh agar menjadi negara adikuasi di dunia. Dalam sejarah tercatat telah terjadi proxy war antara blok komunis dan liberal. Perang pengaruh dilakukan melalui pemberitaan media massa tentang segala kehebatan negara. Pamer teknologi informasi, pamer senjata mematikan, pamer kekuatan ekonomi, pamer kerjasama politik, militer dengan negara-negara di dunia, semua bertujuan untuk memengaruhi opini masyarkaat agar mau bergabung dan mau menjadi kawan pendukung setia.  

Di era teknologi informasi, peran media sangat vital. Menurut Ricki Okta para awak media dianggap sebagai anggkatan ke lima dalam menjaga kedaulatan negara. Kekuatan para awak media dapat diandalkan untuk membentuk opini dunia tentang eksistensi sebuah bangsa. Keberhasilan Amerika Serikat dalam memenangkan proxy war dengan Rusia, tidak lepas dari bantuan awak media yang berhasil menyebarkan luaskan berita-berita keunggulan Amerika Serikat bersama sekutu ke seluruh dunia. Opini publik terbentuk dan masyarakat dunia sebagian besar menjadi pro dan menaruh harapan pada Blok Amerika dan sekutunya.

Begitulah gambaran sejarah tentang proxy war, yang jika kita cermati siapa yang berperan dalam proxy war, dia adalah para awak media. Proxy war adalah perang intelektual atau perang psikologi, dan jarang dipahami oleh masyarakat awam yang hidup hanya cari makan semata. Perang ini sangat mengandalkan kecerdasan intelektual dan dilakukan oleh orang-orang berotak cerdas di atas genius. Perang ini seperti menggunakan pasukan ribuan malaikat yang tidak terlihat tetapi akibatnya sangat mematikan.

Pemanfaatan media sebagai alat perang, berfungsi sebagai penggiring dan pembentuk opini. Berita opini harus mengikuti kode etik jurnaistik, tidak terlihat menyerang, mencemooh, menjelekkan pihak lain, tetapi sebatas memberitakan fakta. Para awak media akan memberitakan fakta sesuai dengan tujuan negara, yaitu untuk menjaga kedaulatan dan kedamaian negara. Apakah proxy war saat ini sudah berakhir? Selama negara memiliki kepentingan, proxy akan tetap digunakan untuk tujuan-tujuan negara.


Untuk dunia pendidikan proxy war bisa diadaftasi sebagai program peningkatan budaya literasi peserta didik. Program ini sangat cocok dikembangkan di sekolah melihat situasi perkembangan berita di media elektronik seperti banjir bandang yang bisa meluluhlantakkan perumahan warga. Budaya literasi di sekolah diarahkan untuk memberitakan hal-hal positif tentang dunia pendidikan di Indonesia, ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan mengikuti kode etik jurnalistik.

Program proxy war di sekolah bisa menjadi pendidikan kewarganegaraan dalam rangka menanamkan rasa nasionalisme bagi para peserta didik. Wujud rasa cinta tanah air para peserta didik dapat dipupuk melalui tulisan-tulisan positif tentang bangsa Indonesia dengan mempromosikannya kepada dunia melalui media digital di sekolah-sekolah.  

Program Proxy War Literasi dapat meningkatkan kemampunan intelektual peserta didik karena mereka dituntut untuk berpegetahuan positif dan selalu menulis dan membaca. Kepemilikan pengetahuan para peserta didik adalah modal kedaulatan bangsa. Melalui pemanfaatan media informasi digital, peserta didik bisa berkarya secara intelektual tanpa batas. Kreatifitas peserta didik melalui karya tulis dapat membantu para peserta didik mengembangkan wawasan kebangsaan dirinya sebagai bangsa Indonesia.

Program Proxy War Literasi adalah budaya yang harus disebarluaskan sebagai tanda bahwa masyarakat telah beradftasi dengan era informasi. Masyarakat harus diberi kesadaran bahwa informasi-informasi yang berkembang di masyarakat hampa kepentingan. Setiap informasi yang disebar memiliki kepentingan. Dalam dunia pendidikan, informasi-informasi yang disebar tujuannya adalah untuk pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat dan kedaulatan bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Wallahu’alam. 

No comments:

Post a Comment

Rumus Keluar Dari Kemiskinan Ala Timothy Ronald

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Pada kali ini Timothy membagi sumber kekayaan menjadi dua yaitu human capital dan financial capital. ...