Sunday, April 2, 2023

LOGIKA TUHAN PENYEBAB GEMPA, AJARKAN DI SEKOLAH

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Gempa berulang-ulang terjadi, jika setiap kejadian gempa hanya dibaca sebagai gejala alam. Sesungguhnya Allah menyimpan pelajaran dalam setiap kejadian. Mari kita baca, setiap kejadian atas nama Allah yang punya kehendak dalam setiap kejadian. Allah memerintahkan, "bacalah atas nama Tuhan" (Al 'Alaq, 96:1).

Kejadian dapat dipahami dengan membaca sebab dan akibat. Setiap kejadian ada sebab dan ada akibatnya. Sebab akibat kejadian bisa kita amati dengan pengamatan penglihatan. Hasil pengamatan penglihatan diolah dalam pikiran kemudian dihubung-hubungkan menjadi sesuatu yang bisa dipahami sebab akibatnya paling masuk akal atau paling erat kaitan sebab akibatnya.

Berdasarkan pengamatan penglihatan, penyebab gempa adalah pergesaran lempeng bumi. Pergeseran lempeng bumi membuat gerakan yang menyebabkan gempa. Berdasarkan pengamatan penglihatan, gempa dipahami sebagai gejala fisik terjadinya pergerakkan bumi. Manusia hanya bisa menerima dan mengantisifasi kejadian gempa dengan membuat rumah anti gempa. Itulah pemahaman manusia dari sudut pandang kejadian alam, berdasarkan pengamatan penglihatan. 

Kita lihat apa penyebab gempa berdasarkan logika Tuhan, artinya kita cari sebab terjadinya gempa dengan melihat keterangan dari Al Qura'an. Kita lihat kata kerja "gempa" lalu kata apa yang menjadi kata kerja sebelum terjadinya gempa. Perhatikan ayat di bawah ini! 

"Dan sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal. Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu'aib, maka ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan". Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayit-mayit yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka." (Al 'Ankabut, 29:35-37).

Berdasarkan keterangan dari Al Qur'an di atas, penyebab terjadinya gempa adalah prilaku manusia. Prilaku manusia yang telah Allah beri akal, tetapi sikap dan prilakunya selalu mendustakan Allah. Dengan penjelasan ini, apa pelajaran yang dapat kita ambil dari kejadian gempa? Jawabannya sangat masuk akal, "lakukan refleksi diri, lakukan perbaikan apakah selama ini telah menjadikan seluruh aktivitas hidup kita sehari-hari untuk beribadah kepada Allah?"

Bagi para pemimpin, lakukan refleksi diri, apakah kebijakan-kebijakan politik selama ini dilakukan dengan niat untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat dan menjaga kelestarian alam? Bagi para pengusaha lakukan refleksi diri, apakah perdagangan yang dilakukan untuk menjaga kesejahteraan? Bagi para birokrat dan pegawai pemeritah, apakah selama ini telah melaksanakan tugasnya sebagai pelayan masyarakat?

Jadi secara fisik, memahami sebab-sebab terjadinya gempa menjadi inspirasi bagi kita untuk membuat teknologi yang bisa menyelamatkan nyawa manusia ketika terjadi gempa. Secara non fisik, dari kacamata logika Tuhan, memahami sebab-sebab terjadinya gempa dapat menjadi pelajaran agar pola prilaku hidup kita dalam berbagai aspek kehidupan harus diperbaiki dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah swt. 

Melalui dua pemahaman ini, kehidupan manusia menjadi lebih sempurna. Secara fisik manusia bisa memahami sebuah teknologi rumah anti gempa misalnya, namun secara psikologis, spiritual, gempa menjadi pelajaran untuk kita agar senantiasa hidup berpedoman pada apa yang telah Allah perintahkan pada umat manusia. Jadikanlah seluruh aktivitas kehidupan kita sehari-hari sebagai kegiatan dengan niat ibadah kepada Allah swt. Wallahu'alam. 



No comments:

Post a Comment

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...