Sunday, January 14, 2024

GERAKAN PENDIDIKAN INDONESIA RAYA

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. 

Sebagai pendidik di Indonesia kini saya akan mengampanyekan pendidikan "Indonesia Raya". Saya akan melakukan gerakan kesadaran untuk para pendidik di seluruh Indonesia untuk membangun pola pikir generasi Indonesia menjadi bangsa superior, berpikir besar untuk mensejahterakan dunia dan menghapuskan penjajahan di muka bumi. 

Pendidikan Indonesia Raya adalah era baru pendidikan Indonesia untuk menjadi bangsa berjaya di dunia. Langkah-langkah yang akan dilakukan mulai dari pola pikir dan pola tindak menjadi sebuah bangsa berperadaban tinggi dan berkuasa di dunia. 

Gerakan Pendidikan Indonesia Raya akan berusaha keras membangun kekuatan sumber daya manusia menjadi manusia-manusia kreatif mengelola sumberdaya alam Indonesia untuk kepentingan bangsa dan kemakmuran masyarakat dunia. Indonesia telah dianugerahi oleh Tuhan sumber daya alam melimpah. Semuanya harus diolah, dimanfaatkan, untuk kemakmuran bangsa Indonesia dan penduduk dunia. 

Generasi bangsa Indonesia akan diajarkan pola pikir mandiri, semua kekayaan alam Indonesia harus diolah di Indonesia untuk kemakmuran Indonesia dan masyarakat dunia. Pabrik-pabrik pengolahan sumber daya alam Indonesia harus didirikan di Indonesia, diolah menjadi produk berkualitas untuk digunakan dalam negeri dan diekspor ke mancanegara.

Generasi bangsa Indonesia akan didorong untuk menjadi para investor pasif dan aktif membiaya perusahaan-perusahaan Indonesia. Generasi bangsa Indonesia harus menjadi investor untuk kemajuan ekonomi bangsa Indonesia. Mulai saat ini, dunia pendidikan akan mengampanyekan budaya berinvestasi di pasar modal, dengan target minimal 30% dari populasi penduduk Indonesia. 

Para pendidik di sekolah-sekolah dilarang mengajarkan hal-hal yang berbau pesimis, tetapi mereka harus mengajarkan hal-hal yang berbau optimisme bangsa Indonesia sebagai bangsa besar yang berkekuatan politik dan ekonomi di dunia. Para pendidik harus menyajikan bahan-bahan ajar yang membawa kebanggaan dan harapan berdasarkan fakta-fakta empiris yang mendukung bahwa Indonesia terlahir sebagai bangsa adidaya di dunia. 

Orientasi sejarah Indonesia harus diubah, yang tadinya hanya sebatas berita tentang keberhasilan Indonesia merdeka dari pejajahan, berubah menjadi fakta-fakta sejarah Indonesia yang memiliki segala potensi untuk menjadi bangsa besar di dunia. Kekuatan ekonomi pertanian, kelautan, dan perdagangan, harus disajikan di kelas-kelas untuk membangun kesadaran peserta didik bahwa Indonesia secara fakta memiliki kemampuan jadi bangsa besar.

Pendidikan agama harus diarahkan untuk mendorong para peserta didik menjadi manusia-manusia berkualitas tinggi dilandasi nilai-nilai ketuhanan, nilai-nilai yang membawa pikiran besar sebagai manusia unggul yang bertanggung jawab memakmurkan kehidupan dunia. Kesadaran menjadi manusia unggul akan terus ditanamkan pada peserta didik secara masif hingga menjadi pola pikir bawah sadar peserta didik. 

Peserta didik akan dilatih menjadi manusia-manusia yang bisa membangun kolaborasi dengan seluruh bangsa di dunia, dengan mengatasnamakan kepentingan negara. Hilirasi industri dari berbagai jenis Industri akan diajarkan pada para peserta didik sebagai tanda bahwa bangsa Indonesia akan berangkat menjadi bangsa berkekuatan ekonomi dan politik dalam segala bidang.

Peserta didik akan diajarkan bahwa untuk menjadi bangsa besar, keberadaan media informasi harus dikontrol, dikendalikan, untuk memberitakan kebesaran-kebesaran bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa adidaya di dunia. Berita-berita luar negeri yang mendeskreditkan Indonesia harus diimbangi dengan berita-berita optimis tentang Indonesia. 

Melalui Gerakan Pendidikan Indonesia Raya, seluruh peserta didik harus paham, bahwa monopoli informasi oleh media-media asing yang melemahkan bangsa Indonesia harus dianggap sebagai tantangan untuk menghasilkan kreativitas diberbagai bidang untuk memunculkan keunggulan-keunggulan bangsa Indonesia. 

Melalui Gerakan Pendidikan Indonesia Raya, para peserta didik harus terus dilatih mengenali masalah yang ada pada diri dan lingkungannya, dan didorong untuk menemukan solusinya dalam bentuk ide, prilaku, dan teknologi tepat guna. Pola pendidikan ini harus terus dilakukan setiap hari di seluruh pelosok Indonesia. Pola pikir saling apresiasi terhadap berbagai gagasan yang ditemukan harus dibangun dan dikondisikan oleh para pendidik.


 

No comments:

Post a Comment

KURANGI LOMBA-LOMBA DI DUNIA PENDIDIKAN

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Menyimak perubahan paradigma pendidikan abad 21, arahnya sudah bergeser. Lomba-lomba yang diadakan di l...