Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.
Gen Z adalah anak-anak yang lahir tahun 2000 hingga sekarang. Mereka terlahir dengan membawa budaya teknologi informasi. Ibu-ibu hamil sudah menggunakan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari. Secara tidak langsung anak-anak yang lahir sudah membawa budaya teknologi informasi.
Budaya teknologi informasi inilah yang menjadi ciri khas dari Gen Z. Pendidikan harus menyesuaikan dengan budaya Gen Z. Kehadiran teknologi informasi telah mendorong Gen Z bisa hidup produktif sejak awal.
Dunia pendidikan dalam pengajaran harus mengenalkan budaya produktif memanfatkan teknologi informasi. Pekerjaan-pekerjaan berbasis teknologi informasi harus dikenalkan di sekolah. Kemandirian Gen Z harus dibentuk sedini mungkin.
Salah satu kemandirian yang harus diperkenalkan pada anak-anak Gen Z adalah mandiri finansial. Anak-anak bisa produktif sejak di sekolah terutama untuk anak-anak di pendidikan menengah. Mereka bisa diperkenalkan pekerjaan-pekerjaan online sambil belajar.
Salah satu contoh melatih anak-anak Gen Z berinvestasi di pasar modal. Anak-anak Gen Z di pendidikan menengah bisa diajarkan investasi di pasar modal dengan melatih mengelola uang jajan. Mereka diajari bagaimana berinvestasi sambil mengubah mindset mereka berpikir kritis, kreatif, dan mandiri.
Melalui investasi di pasar modal, Gen Z bisa diajari tata cara merencanakan kemandirian finansial di masa mendatang. Dengan demikian mereka diajari untuk mandiri finansial sejak di sekolah. Kunci perencanaan mandiri finansial di masa depan harus punya kemampuan literasi pasar modal.
Seorang anak akan merencanakan 20 tahun ke depan punya penghasilan passive income 2 juta per bulan. Berarti dalam satu tahun dia harus mendapatkan passive income 24 juta. Selanjutnya, dia harus mencari perusahaan yang menghasilkan keuntungan setiap tahun. Keuntungan yang bisa di dapat dari saham setiap tahun adalah deviden.
Selanjutnya, anak harus mencari perusahaan yang setiap tahun membagi deviden pada investor. Cara mencarinya tinggal kita gunakan pertanyaan-pertanyaan di google atau youtube, atau aplikasi yang menyediakan informasi tentang saham seperti RTI busines.
Disclaimer. Misalnya saham DMAS. Saham ini memberi deviden setahun dua kali. Deviden yang diberikan setiap 6 bulan Rp.10. Harga per lembar sahamnya Rp. 150. Untuk mendapatkan penghasilan 2 juta perbulan, berapa lembar saham yang harus dimiliki? Jika ingin dicapai dalam 10 tahun, berapa uang yang harus ditabung per bulan? Untuk mendapatkan tambahan modal investasi, usaha apa yang bisa dilakukan anak-anak sambil tetap belajar?
Inilah pengajaran kontekstual yang harus diperkenalkan pada anak-anak. Dengan pengajaran seperti ini anak-anak Gen Z bisa dilatih sejak dini untuk merencanakan hidupnya di masa depan dan melakukannya sejak dari sekolah.***
No comments:
Post a Comment