Sunday, June 4, 2023

HASIL SUPERVISI, KEMAMPUAN GURU MENGKHAWATIRKAN....

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Ketika melakukan supervisi ulangan akhir semester, saya melakukan keliling kelas untuk menyaksikan pelaksanaan ulangan dan mengamati jenis soal yang disajikan guru. Menurut teori, soal-soal yang dikembangkan harus menguji nalar tinggi bukan nalar rendah. Ciri soal menguji nalar rendah, soal tersebut menguji ingatan bukan kemampuan analisis, sintesis, dan kesimpulan. 

Berikut kita diskusikan apakah soal-soal ulangan yang dilakukan guru sudah menguji kemampuan nalar tinggi. Mari kita diskusikan soal-soal di bawah ini.

contoh 1: soal ulangan akhir semester juni tahun 2023

Soal di atas belum memenuhi kriteria sebagai soal hots. Kriteria soal hots, memiliki konstruksi dalam bentuk sajian data-data. Pertanyaan mengajak siswa untuk mengolah data yang disajikan dalam soal. Soal hots targetnya bukan pengetahuan dari hasil ingatan tapi hasil dari penalaran. 

Soal pada contoh 1 tidak menguji kemampuan nalar tingkat tinggi. Untuk menjawab soal di atas, siswa dituntut untuk mengingat rumus, karena tidak ada informasi yang disajikan dalam soal. Soal di atas masih kekurangan data untuk dapat dikatakan sebagai soal yang menguji nalar. 

Soal pada contoh 1 dapat dikembangkan menjadi hots apabila sajian datanya di tambah. Misalnya sebagai berikut:

Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia, terletak di Lombok Nusa Tenggara Barat. Ketinggian gunung Rinjani kurang lebih 3726 di atas permukaan laut. Suhu udara di puncak Gnung Rinjani belum seberapa dibanding dengan puncak gunung Jaya Wijaya Papua yang tingginya sekitar 4884. Puncak Jaya Wijaya selalu diselimuti salju. Pada ketinggian 1300 mdpl suhu udara berada di sekitar 18 derajat celcius, dibandingkan dengan suhu di pantai sekitar 25 derajat celcius. 

Pertanyaan yang mengolah data informasi di atas bisa dibuat seperti ini. 1) berdasarkan informasi di atas, diprediksi berapa kira-kira suhu udara di puncak Gunung Rinjani dan Jaya Wijaya?

Untuk menjawab soal ini, siswa perlu bernalar terlebih dahulu menghubung-hubungkan informasi yang ada di soal. Jawaban soal di atas dapat diketahui jika siswa mampu menemukan pola perubahan suhu yang terjadi dikaitkan dengan ketinggian. Pola itu bisa ditemukan pada suhu udara yang sudah diketahui pada ketinggian 1300 mdpl dan 0 pada daerah pantai. Setelah menghitung interval perubahan dari pantai sampai ketinggian 1300 mdpl, maka siswa bisa menjawab berapa kemungkinan suhu udara di puncak gunung Rinjani dan Jaya Wijaya. 

Kritik kedua, soal tentang gunung Rinjani yang diberikan pada anak-anak perkotaan secara kontekstual tidak berkaitan langsung dengan lingkungan dimana siswa tinggal. Pengetahuan ini jika diberikan pada siswa, menjadi tidak berdaya guna karena keseharian siswa tidak berada di pegunungan. 

Pada soal-soal hots, informasi yang diberikan pada soal harus esensial dan kontekstual. Diupayakan informasi yang disampaikan memiliki kegunaan dalam kehidupan siswa secara langsung untuk mengubah cara pandang mereka terhadap masalah, dan menjadi faktor pendorong siswa untuk mengubah prilaku mereka ketika sudah mengenal permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari mereka.  

Contoh 2: soal ulangan akhir semester Juni 2023

Pada soal contoh 2, dapat diperhatikan soal masih menguji ingatan. Pada soal contoh 2, guru sedang menanyakan sebuah konsep jenis-jenis hujan. Siswa dapat dipastikan kesulitan menjawabnya karena mereka diharuskan menghafal jenis-jenis hujan. Informasi yang disajikan pada soal tidak lengkap sehingga siswa tidak diajak utuk bernalar tetapi harus mengingat konsep jenis hujan tertentu. Untuk menjawab soal ini, siswa bisa nyontek dengan bantuan ChatGpt. 

Melihat dua contoh soal ulangan akhir semester di atas, disimpulkan sementara, pendidikan kita tidak menghasil apa-apa kecuali cape dan membosankan. Hasilnya tidak membuat siswa mampu menghadapi tantangan zaman dan mengugah kemandirian. Pekerjaan rumah dunia pendidikan kita adalah kemampuan guru-guru yang harus terus ditingkatkan dalam kompetensinya.***

No comments:

Post a Comment

KURANGI LOMBA-LOMBA DI DUNIA PENDIDIKAN

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Menyimak perubahan paradigma pendidikan abad 21, arahnya sudah bergeser. Lomba-lomba yang diadakan di l...