Tuesday, July 21, 2020

SPIRIT SEKOLAH ABAD 21

OLEH: TOTO SUHARYA

Tujuan dari sekolah kreatif adalah menumbuhkan the courage to create anak-anak, sampai menjadi pribadi-pribadi yang memiliki creativity of the spirit”.  (Noerhadi, 1983, hlm. 16, 23). Itulah tujuan utama dari sekolah yang punya visi sekolah kreatif, dan inilah spirit sekolah di abad ke-21.

Sekolah kreatif dibangun atas dasar tantangan zaman abad 21 di mana masyarakat telah berubah menjadi masyarakat informasi. Melalui teknologi internet, seluruh dunia terkoneksi tanpa batas geografi, bahasa, suku, dan bangsa. Masyarakat sudah menjadi masyarakat global penduduk satu planet bumi.

Untuk menghadapi abad informasi, masyarakat membutuhkan beberapa kompetensi untuk mengimbangi jiwa peradaban. Kompetensi pertama adalah karakter warga negara yang produktif, cinta lingkungan, sabar, tangguh, dan cinta damai. Kedua, memiliki kemampuan berpikir kritis agar bisa memanfaatkan pengetahuan sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup dan mensejahterakan orang banyak. Ketiga, memiliki kemampuan menggunakan teknologi sebagai alat untuk memudahkan dan menyelesaikan permasalahan hidup yang dihadapinya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan sekolah kreatif adalah pemimpin, pendidik, program pendidikan, dan sarana prasarana. Peminpin dan pendidik adalah komponen utama yang harus memiliki karakter terbuka dan becoming terhadap perubahan. Menghargai kegagalan dan toleran terhadap perbedaan, serta mau memberi kesempatan untuk menguji coba ide-ide baru. Pemimpin dan para pendidik harus menjadi sosok yang ramah, santun, sabar, berpikir rasional dan mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

Program-program pendidikan harus dikembangkan dengan memperhatikan multiple intelgent yang dimiliki oleh para peserta didik. Menurut Howard Gardner ada sembilan kecerdasan yang harus dikembangkan dalam membangun sekolah kreatif. Antara lain; kecerdasan spiritual, natural, logika, inter personal, antar personal, bahasa, seni, olah raga dan spasial. Program dikembangkan di dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Setiap program ektrakurikuler dikembangkan dengan target jelas dan terukur dalam berbagai bentuk, seperti karya ide, prilaku, dan benda.  

Sebagai negara berketuhanan, pendidikan karakter diarahkan pada pembentukan pribadi berlandaskan pada nilai-nilai universal agama dan budaya membaca. Pembentukan karakter religius bertujuan untuk menjadikan agama sebagai pemersatu, dan menghilangkan sikap-sikap ekslusif dan kekerasan atas nama agama. Budaya baca diarahkan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta meningkatakan kedewasaan siswa. Kemampuan literasi membaca, numerik, dan berpikir tingkat tinggi harus diajarkan dalam setiap proses pembelajaran oleh guru-guru di kelas, dengan membuat bahan ajar dan soal-soal HOTS.

Untuk menunjang semua program sekolah kreatif, sarana dan prasarana harus disediakan sesuai dengan kebutuhan berdasar pada sembilan kecerdasan yang dimiliki para siswa. Akses internet yang cepat, ruang kreativitas, laboratorium, lapangan olah raga terbuka, ruang aula, tempat ibadah, lingkungan sekolah yang bersih, asri dan tertata, harus diciptakan untuk memfasilitasi setiap kecerdasan yang dimiliki oleh para siswa.  

Program-program di sekolah kreatif haru memiliki target minimal yang jelas dan terukur dalam satu tahun. Setiap semester pencapaian target harus dievaluasi dan dibuat tindak lanjut agar target minimal tercapai dalam satu tahun. Agar penggunaan dana efektif dan efisien, setiap program harus mengarah pada penggunaan dana secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan sesuai target. Ukuran target dibuat dalam bentuk hitungan angka agar mudah diamati dan dibuktikan oleh semua pihak.

Keberhasilan pencapaian tujuan program demi program di sekolah kreatif sangat tergantung pada kolaborasi semua guru yang punya tanggung jawab dan optimisme dalam melaksanakan tugas serta fokus pada pencapaian target program. Keuletan, ketekunan, ketelitian, dan kesabaran dalam melatih dan mencatat progres pencapaian program secara terencana adalah kunci keberhasilan program.

Sistem Manjemen Informasi (SIM) berbasis teknologi dapat dimanfaatkan untuk membantu kinerja guru-guru dalam melaksanakan tugas. Pengelolaan anggaran, monitoring kegiatan, pengumpulan data dan pelaporan semua dapat diubah dalam bentuk digital. Teknologi informasi dapat digunakan untuk meningkatkan layanan pendidikan dan mengantisifasi hambatan-hambatan jarak dan keterbatasan ekonomi yang dialami peserta didik. Di sekolah kreatif keberadaan teknologi informasi menjadi alat untuk mempermudah penyelenggaraan pendidikan dan sekaligus menjawab tantangan zaman. Wallahu’alam. 

No comments:

Post a Comment

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...