Wednesday, July 22, 2020

MENGELABORASI KREATIVITAS SISWA

OLEH: TOTO SUHARYA

Kreativitas adalah apa yang kita lakukan. Tanpa ada bukti yang kita lakukan tidak mungkin kreativitas dapat diukur. Sekolah kreatif menampilkan banyak kreativitas yang dimiliki anak-anak dalam berbagai karya. Perencanaan program harus berdasar pada target-target sampai pada hasil karya nyata yang bisa dilihat dan dinikmati.

Media sosial bisa jadi alat untuk publikasi hasil karya siswa. Dunia internet harus dielaborasi untuk mengembangkan berbagai bakat dan minat yang dimiliki anak-anak. Bakat seni menjadi kompetensi anak-anak yang harus dioptimalkan untuk membangun motivasi dan kepercayaan anak-anak menampilkan kreativitasnya di muka publik. Melalui seleksi bakat seni yang diadakan di sekolah, kemampuan terbaik anak-anak dalam bidang seni musik modern, tradisional, akustik, kacapi suling dan vocal dituntut untuk tampil secara periodik dan menjadi bintang untuk tampil di chanel media sosial.

Stand up comedi, ceramah keagamaan, podcase, dance, tari tradisional,  bisa jadi objek kompetensi berikutnya yang bisa dikembangkan dari para siswa. Kompetensi mereka bisa ditampilkan tanpa harus dengan kegiatan pertunjukkan dalam skala besar. Mereka bisa tampil dan publish kemampuan mereka secara periodik di media sosial. Cerita-cerita rakyat yang dikemas dalam bentuk film, animasi, mendorong mereka untuk merekam kearifan-kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dan mendekatkan mereka dengan budayanya. 

Kegiatan sosial yang dapat menginspirasi masyarakat bisa dikemas dalam berbagai kegiatan OSIS. Kegiatan-kegiatan OSIS dan ektrakurikuler harus dikemas dalam kegiatan sosial agar menginspirasi dan berdampak pada lingkungan dan masyarakat. Kegiatan bedah rumah, kerja bakti, gerakan peduli sampah, peduli sungai, harus terus dikerjakan dalam berbagai program kegiatan dan berbagai tema disesuaikan dengan hari-hari besar nasional.

 Jurnalistik adalah kompetensi anak-anak yang bisa dikembangkan di sekolah. Pembaca berita, penulis berita, buku, bisa dikembangkan dengan membuat chanel tv sekolah dan penerbitan yang di support dan difasilitasi oleh sekolah. Anak-anak dilatih dan dididik menjadi awak media, penulis cerita, yang bisa memberitakan berbagai macam kejadian unik yang ada di masyarakat. Kemiskinan, gelandangan, penyimpangan sosial, pelanggaran ketertiban di jalan, dan di masyarakat dapat menjadi objek berita hangat, menarik dan inspiratif.

Video vlog kehidupan pribadi anak-anak dari kelas bawah sampai kelas atas dapat dikemas jadi konten-konten yang bisa ditonton oleh publik. Kehidupan pribadi yang ekstrim dari anak-anak mandiri, yang harus mencari nafkah dan membantu kehidupan keluarga dapat jadi konten menarik dan menginspirasi untuk mendidik kemandirian.Anak-anak yang punya kegiatan bisnis, dapat mengembangkan kemampuannya dengan mengebangkan bisnis berbasis internet. Menjadi reseller barang-barang dan makanan milik UMKM bisa dikembangkan dengan membuat komunitas bisnis berbasis internet di sekolah.

Kegiatan-kegiatan akademik yang menginspirasi dapat jadi saluran chanel pendidikan yang mengelaborasi setiap kegiatan anak-anak beserta guru. Kegiatan penelitian, percobaan, dapat jadi konten untuk publik dan sumber permbelajaran. Setiap pembelajaran dituntut untuk melahirkan karya.     

Tujuan dari program ini adalah the courage to create sebagai ciri dari sekolah kreatif. Semua karya diawali dari keberanian untuk melakukan. Sekolah harus merencanakan program dan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan anak-anak. Ruang seni tradisional, studio musik, studio rekaman, ruang tata boga, dll. harus disediakan oleh sekolah untuk memotivasi siswa agar mereka memiliki spirit of creativity. Ruangan didesain professional dengan bantuan ahli tata desain interior agar ruangan menampakkan ruangan sesungguhnya sebagaimana layaknya di dunia profesional.

Ide-ide kreatif digali melalui brain storming dikembangkan melibatkan siswa dan guru. Buku-buku inspiratif tokoh-tokoh besar dari berbagai bidang harus disediakan oleh sekolah. Tokoh-tokoh sukses dalam berbagai bidang harus dihadirkan di sekolah untuk menambah wawasan dan memotivasi anak-anak secara langsung untuk mengembangkan bakatnya.  

Berbagai kegiatan ditampilkan di dunia maya sambil memperkenalkan dunia internet sebagai dunia nyata yang dihadapi oleh anak-anak milenial. Anak-anak harus memiliki kesadaran bahwa dunia internet bukan hanya sekedar dunia bermain tetapi sebagai dunia untuk mengembangkan berbagai kemampuan yang dimilikinya dan menjadi alat untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya sejak dini.  Dengan demikian sekolah akan jadi tempat bagi setiap anak untuk berpikir kreatif dalam mengembangkan kompetensinya sebagai bekal mereka untuk menghadapi kenyataan hidupnya di abad informasi. Sekolah akan menjadi tempat lahirnya karya-karya positif dan mewarnai berbagai bentuk informasi positif di dunia maya. Melalui program-program seperti ini di sekolah, siswa akan bergerak menjadi manusia-manusia berpikir positif atas dasar kepercayaan diri, kesadaran sendiri dan kemandirian.  Wallahu’alam. 

No comments:

Post a Comment

Rumus Keluar Dari Kemiskinan Ala Timothy Ronald

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Pada kali ini Timothy membagi sumber kekayaan menjadi dua yaitu human capital dan financial capital. ...