Wednesday, July 1, 2020

Young Entrepreneur From Home Generation

Oleh: Toto Suharya
(Kepala Sekolah, Sekretaris I DPP AKSI)

Kegiatan akhir tahun di sekolah selain momen terakhir untuk anak-anak juga momen terakhir untuk guru guru dalam mendidik. Kegiatan akhir tahun, yang sering kita sebut wisuda atau perpisahan menjadi puncak dari seluruh program pendidikan selama satu tahun. Pandemi covid 19 telah merubah kegiatan akhir tahun menjadi kegiatan tidak biasa, karena dilaksanakan melalui daring.

Tema pendidikan di akhir tahun kali ini adalah Young Entreprener From Home. Tema ini diangkat ketika terjadi pandemic Covid 19 pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Di masyarakat dan media sosial dikenal istilah lock down dengan berbagai macam dialek tulisan. Dengan tiba-tiba pembelajaran di sekolah dihentikan dan harus dilakukan dari rumah. Guru dan siswa mendadak belajar daring. Setengah dipaksa karena tidak ada pilihan, dengan berbagai jurus guru dan siswa melakukan pembelajaran dari rumah. Beruntung sekolah memiliki teknisi komputer handal, bisa melakukan inovasi dengan mengembangkan aplikasi belajar jarak jauh sendiri.


Pandemi covid 19 membawa pesan bahwa internet bukan hanya untuk chating dan up date status gosip. Internet di negara lain sejak 25 tahun lalu sudah dibidik sebagai tempat belajar, bekerja, dan mencari nafkah. Pengguna internet sekitar 173 juta orang dari jumlah penduduk 270 jutaan, isinya masih belum produktif. Pandemi covid 19 memberi peringatan pada dunia pendidikan untuk mulai mengembangkan metode dan model-model pembelajaran berbasis internet, sambil memperkenalkan dunia internet yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai aspek kehidupan. Dunia internet sudah menjadi dunia nyata kedua bagi anak-anak generasi sekarang.

Saat ini dunia pendidikan harus bisa menciptakan para entrepreneur dari rumah. Belajar dan bekerja dari rumah sudah bukan lagi mimpi. Sudah banyak fakta, ada orang tiap hari tidak pergi ke tempat kerja, tidak pergi ke kampus, tapi dia bisa menghasilkan uang puluhan juta dan milyaran per bulan dan tiba-tiba mengikuti wisuda. Pandemi Covid 19 yang memaksa orang melakukan isolasi diri dan stay at home, tidak mengubah apapun bagi mereka yang sudah melakukan learn and work from home sebelum pandemi terjadi.  Bagi mereka yang sudah biasa learn and work from home, semua terasa berjalan normal.

Pada momen terakhir di sekolah ini, kita semua berpesan pada anak-anak, “jadilah entrepeneur yang terus belajar dan bisa bekerja dari rumah”. Dunia nyata sudah terbagi dua, dunia menginjak tanah dan dunia tanpa tanah. Saat ini manusia bisa pergi kemana-mana tanpa pergi kemana-mana. Tidak ada lagi manusia terisolir karena jarak tempuh dan poisisi geografi. Tidak ada lagi yang ketinggalan informasi atau ketinggalan zaman. Semua manusia cerdas dan berwawasan, bedanya hanya diketerampilan berpikir. Semua bisa diselesaikan dengan berpikir tanpa pergi ke luar rumah. Inilah tantangan dunia pendidikan di zaman sekarang.

Saat ini semua kegiatan harus bernilai investasi. Segala tindakan yang kita lakukan harus bernilai investasi. Di dunia tanpa tanah (internet) setiap tindakan akan terekam dan menjadi rekaman abadi dan akan terus disaksikan oleh anak-anak cucu dari generasi ke generasi. Orang-orang sukses di zaman sekarang adalah mereka yang rajin berivestasi.

Belajar dari Li Ka-Shing salah satu orang terkaya di dunia yang lahir dari keluarga sangat miskin. Li Ka-Shing memiliki kekayaan 600 triliun. Mengutif dari Youtube Helmy Yahya, ada tiga rahasia investasi yang harus dilakukan Li Ka-Shing agar jadi orang sukses. Pertama; Investasi Beramal. Li Ka Shing rajin memberikan donasi untuk kemanusiaan. Tercatat sebagai orang kaya dengan jumlah charity terbesar kelas dunia. Kedua; investasi belajar.  Never stop learning. Membelanjakan uang untuk belajar adalah investasi yang akan selalu menambah keberkahan hidup. Ketiga; investasi berbakti. Orang sukses rata-rata memiliki hubungan baik dengan orang tuanya terutama ibu. Pada usia 17 tahun Li Ka Shing memberikan gaji pertama kepada ibunya.  

Itulah tiga investasi dalam hidup yang akan terus meningkatkan kualitas hidup manusia dan abadi sampai di kehidupan setelah kematian. Kami semua berharap generasi-generasi sekarang ke depan harus menjadi young entrepreneur from home generation yang tidak melupakan tiga investasi yang diajarkan oleh Li Ka-Shing, semua bisa dilakukan dari rumah terutama pada ibu… ibu…ibu. Selamat berinvestasi dan semoga sukses dunia dan akhirat. Wallahu’alam. 

No comments:

Post a Comment

Rumus Keluar Dari Kemiskinan Ala Timothy Ronald

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Pada kali ini Timothy membagi sumber kekayaan menjadi dua yaitu human capital dan financial capital. ...