Wednesday, December 6, 2023

CARA MEMBANGUN HUBUNGAN SOSIAL YANG SEHAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Hasil riset pada 700 lebih miliarder, Thomas J. Stanley mengakui faktor penyebab sukses adalah para miliarder adalah kemampuan bergaul. Kemampuan bergaul berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam membangun hubungan sehat dengan orang lain. 

David J. Lieberman mengatakan "selama empat puluh tahun telah jelas bahwa semua orang yang tidak bahagia punya masalah yang sama; mereka tidak bisa dekat dengan orang-orang yang ingin mereka dekati". Kegagalan cinta menjadi beban psikologi emosi ketika berhubungan dengan orang lain. 

Dari pengamatan penulis, pegawai yang tidak bisa membangun kerjasama, setelah diidentifikasi mereka memiliki permasalahan hubungan yang kurang harmonis di lingkungan keluarga. Fakta ini berkaitan dengan pernyataan Lieberman. 

Keharmonisan hubungan di lingkungan keluarga memiliki hubungan dengan kemampuan kerjasama seseorang di lingkungan kerja atau masyarakat. Dari hasil pengamatan, penulis menyimpulkan bahwa dari kasus-kasus yang ditemukan di lingkungan kerja, orang-orang yang berkinerja baik didukung oleh kehidupan rumah tangga harmonis mampu menjalin hubungan baik dengan anggota keluarganya.

Kegagalan membangun hubungan harmonis di lingkungan keluarga, menjadi beban psikologis ketika seseorang berada di dunia kerja atau masyarakat. Pola hubungan yang tidak harmonis di keluarga ikut membentuk pribadi seseorang ketika berkomunikasi dengan orang lain.

Kehidupan keluarga menjadi faktor pembentuk karakter seseorang. Kehidupan keluarga adalah kehidupan yang dijalani oleh setiap orang. Dalam lingkungan keluarga orang berprilaku sesuai dengan kepribadiannya tanpa diatur oleh atasan secara formal. Oleh karena itu, pergaulan dalam lingkungan keluarga lebih mencerminkan sikap asli seseorang dalam bergaul. Faktor ini akan menjadi sifat dasar seseorang ketika bergaul dengan orang lain. 

Jika hubungan antar keluarga berjalan normal dan harmonis, secara psikologis emoisnya stabil tidak memiliki beban. Ketika berhubungan dengan orang lain di luar keluarganya, pola hubungan harmonis di lingkungan keluarga akan jadi pola hubungan yang terjadi di masyarakat. 

Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Orangtuanya yang akan membuat dia yahudi, nasrani, dan majusi” (H.R. Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa kehidupan keluarga berperan dalam membentuk psikologi emosi atau karakter seseorang, baik untuk anak-anak maupun orang tua. Hadis ini mengisyaratkan pentingnya aspek-aspek pendidikan di dalam lingkungan keluarga.***




 

No comments:

Post a Comment

KURANGI LOMBA-LOMBA DI DUNIA PENDIDIKAN

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Menyimak perubahan paradigma pendidikan abad 21, arahnya sudah bergeser. Lomba-lomba yang diadakan di l...