Saturday, March 9, 2019

VISI MISI SEKOLAH DARI ALLAH


OLEH: TOTO SUHARYA

“Jadi seorang ayah jangan hanya bisa cari nafkah saja, kalau hanya cari nafkah untuk memberi makan membesarkan anak, binatang pun bisa membesarkan anak-anaknya. Anak membutuhkan bimbingan ruh dan pikirannya. Anak Anda badannya tumbuh besar, tapi ruh dan pikirannya jauh dari pola pikir orang-orang beriman.  Anda harus jadi kepala sekolah untuk anak-anak Anda di rumah. Anda harus punya kurikulum untuk keluarga Anda, kurikulum yang bisa mengumpulkan keluarga di surga. Kelak yang akan ditanya pertanggungjawaban di akhirat bukan gurunya, tapi bapaknya. Visidari seorang ayah adalah seluruh anggota keluarga harus masuk surga. Ini visi penting! Implementasi dari surah At Tahriim surat ke-66, ayat 6. ” (KH. Bachtiar Nasir, youtube, 22 April 2016).

“..peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (At Tahriim, 66:6)

Sekolah diibaratkan sebuah keluarga. Kepala sekolah adalah ayah. Tugas ayah di sekolah bukan membesarkan badannya, tetapi mengisi ruh dan pikiran anak-anak untuk menjadi orang-orang yang selalu beriman, berpikir untuk berserah diri kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa.  Jiwa dan pikirannya berkomitmen selalu ingin berbuat baik terhadap sesama.

VISI SETIAP SEKOLAH ADALAH MENGHINDARKAN ANAK-ANAK DARI API NERAKA DAN MISINYA MENJAGA ANAK-ANAK AGAR TETAP MENYEMBAH SATU TUHAN DAN HIDUP BERMANFAAT BAGI UMAT MANUSIA
Menjadikan anak-anak sukses adalah visi dari seorang kepala sekolah. Visi sekolah yang benar seperti visi seorang ayah di rumah tangga yaitu seluruh anggota keluarga harus sukses dengan jaminan masuk surga. Itulah visi sekolah yang akan membawa kesuksesan dunia dan akhirat bagi anak-anak. Visi ini merupakan implementasi dari Al-Qur’an surah At Tahriim ayat 6. Visi sekolah harus menjangkau akhirat, sesuai dengan makna visi itu sendiri.

Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan dapat dibagi menjadi dua konsep yaitu tujuan primer dan sekunder. Tujuan primer adalah mewujudkan generasi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan sekunder adalah mewujudkan generasi yang sehat, berilmu, cerdas, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab. Dua konsep dasar ini hendaknya menjadi misi yang dituangkan dalam setiap program pendidikan.

Misi harus jadi landasan pengembangan program-program pendidikan dengan tujuan mencapai visi yaitu menyelamatkan keluarga dari api neraka. Pondasi misi yang merupakan implementasi visi adalah mengembangkan program-program sekolah yang membiasakan anak-anak selalu menyembah atau bergantung hanya kepada Allah Tuhan Yang maha Esa dalam segala kondisi, dan membentuk pribadi anak menjadi insan penyejahtera, bagi seluruh makhluk ciptaan Tuhan.  Dasar pengembangan misi  dilandasi oleh Al-Qur’an surat Al-Baqarah, ayat 3.
  
“… yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,” (Al Baqarah, 2:3).

Konsep dasar pendidikan, di manapun, kapan pun, visinya menyelamatkan anak-anak dari api neraka. Misinya melatih anak-anak untuk selalu menyembah bergantung kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan menjadikan mereka pribadi-pribadi yang bermanfaat bagi seluruh alam.

Bagi kaum muslimin, melatih anak-anak selalu bergantung kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa adalah melatih dan membiasakan shalat. Maka shalat menjadi kegiatan yang harus di kontrol dan di kemas mewarnai setiap kegiatan. Apakah anak-anak didik mu sudah dijaga shalatnya? Itu pertanyaan di akhirat bagi ayah atau kepala sekolah.

Shalat adalah mukjizat dari Allah yang diajarkan kepada Nabi Muhammad saw. beserta umatnya. Shalat adalah solusi bagi segala permasalahan hidup manusia di muka bumi. Nabi Muhammad saw memenangkan Perang Badar, sebelumnya memohon pertolongan dengan shalat. Selanjutnya selamatkan anak-anak dari api neraka, walaupun dengan sedekah membuang sampah pada tempatnya. Shalat dan sedekah adalah penyelamat keluarga kita dari api neraka. Inilah kurikulum dasar pendidikan yang sampai kapan pun tidak akan mengalami perubahan. Wallahu ‘alam.  

(Penulis Kepala Sekolah)

No comments:

Post a Comment

Rumus Keluar Dari Kemiskinan Ala Timothy Ronald

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Pada kali ini Timothy membagi sumber kekayaan menjadi dua yaitu human capital dan financial capital. ...