OLEH: TOTO
SUHARYA
Uang adalah gagasan, dan uang tidak akan membuat orang jadi
kaya. (Robert Kiyosaki). Gagasan adalah pengetahuan, maka Tuhan memerintahkan
membaca. Gagasan-gagasanlah yang akan membuat kita kaya.
Hal penting yang harus diperhatikan untuk jadi orang kaya
adalah melek finansial. Bankir tidak akan pernah bertanya nila raport, tetapi
akan bertanya bagaimana kecerdasan finansial anda. Masalahnya adalah 99%
anak-anak lulusan sekolah tidak mengerti laporan keuangan. Sekolah tidak
melatih anak-anak menjadi pebisnis tetapi untuk jadi pekerja.
Orang miskin adalah mereka yang memiliki pengeluaran lebih
besar dari pemasukkan. Orang kaya tidak dilihat dari kepemilikan rumah, mobil,
perusahaan, dan tanah, orang kaya adalah
mereka yang punya pengeluaran tidak melebihi pemasukkan. Cara untuk melihat
orang itu kaya, bisa dilihat ketika ia berhenti bekerja. Jika berhenti bekerja
pemasukkan tetap ada, itulah dia orang kaya. Definisi kekayaan adalah berapa
lama anda bisa bertahan tanpa bekerja. Daya tahan ini diukur dalam hitungan
hari, minggu, bulan dan tahun.
Orang miskin adalah mereka yang memiliki pengeluaran lebih besar dari pemasukkan. (Kiyosaki) |
Arus kas menentukan perusahaan atau seseorang menjadi kaya.
Di sekolah kita bukan diajari untuk mengurus bisnis sendiri, tetapi mengurus
bisnis orang lain. Orang kaya tidak tergantung pada berapa pemasukkan tetapi
berapa yang bisa disimpan. Jika pemasukkannya 5000 tetapi bisa menyimpan 2500
maka dia orang kaya. Seaklipun pendapatannya 100 juta tapi pengeluaran 120 juta
maka dia termasuk orang miskin.
Ajari anak-anak untuk memahami akuntansi keuangan. Uang jajan
anak-anak, jika setiap hari disimpan 50 persen, kita sedang mengajari mereka
menjadi orang kaya. Untuk melatih menjadi kaya kita butuh tiga celengan. Satu
celengan untuk tabungan, investasi, dan sedekah. Berapa yang bisa dimasukkan ke
celengan adalah tiap hari, bukan tiap bulan tapi tiap hari. Harus dilakukan
tiap hari karena ini adalah latihan disiplin untuk menjadi orang kaya. Orang
kelas menengah akan mencari alasan untuk memecah celengan dan membelanjakannya
untuk membeli barang kesukaan.
Menyimpan uang dalam tiga celengan, lebih penting dari
makanan, lebih penting dari pakaian, lebih penting dari kendaraan. Menyimpan
uang dalam celengan ini harus terus dipertahanakan sekuat tenaga tiap hari.
Jika sudah terbiasa melakukannya dengan jumlah kecil 10 ribu rupiah, naikkan
menjadi 50 ribu rupiah. Jika sudah biasa 50 ribu, naikkan lagi menjadi 100 ribu
rupiah, kemudian naikkan ke 1 juta. Bukan masalah rupiahnya tetapi masalah
kebiasaannya.
Untuk menggunakan tabungan dalam deal investasi, anda harus
melakukan analisis dengan rasio 100:1. Melakukan investasi tanpa melakukan
analisis, adalah kebodohan para investor. Jangan takut gagal. “Kegagalan adalah
bagian dari kesuksesan, orang-orang yang menghindari kegagalan mereka menghindari
kesuksesan.” (Robert Kiyosaki). Kita harus mengajari anak-anak kita mencoba dan
merasakan kegagalan. Jadilah orang gagal lebih awal dan gagallah dengan
bertanggung jawab. Jika anda tahu akan gagal maka lakukan sekarang jangan
menunggu. Ketika orang menghindari kegagalan, kita harus berharap gagal, karena
dengan kegagalan kita bisa lebih cerdas.
Guru-guru kaya akan mengatakan bagaiman cara kita
mendapatkan, bagaimana cara meraih kesuksesan? Bagaimana cara membelinya,
bagaimana cara kita mendapatkannya. Jika kita mengatakan hal yang negatif, atau
membatasi, maka pikiran kita akan tertutup. Kemiskinan itu diajarkan dan
diturunkan dalam lingkungan keluarga. (Kiyosaki).
Anak-anak harus didorong mau belajar. Jika anak-anak tidak
mau belajar, maka guru-guru tidak bisa mengajarinya untuk gagal. Mereka yang
hidup miskin, penyebabnya mereka tidak pernah gagal. Orang miskin itu tamak.
Untuk menjadi kaya kita harus memberi sesuatu. Orang tamak tidak menghasilkan,
dan dan memberikan sesuatu, maka dialah orang miskin. Kata Einstein, “imaginasi
lebih penting dari pada ilmu pengetahuan”. Tapi pengetahuan memberi kuasa pada
imajinasi”. Untuk itu anak-anak harus belajar gagal untuk dapat pengetahuan.
Sebagai seorang guru tidak boleh megatakan sesuatu yang dapat
mengecewakan anak. Di sekolah, anak diberi hukuman jika melakukan kegagalan,
itulah kesalahan guru, akibatnya jadi alasan bagi setiap orang untuk takut gagal.
“kehabisan dan kekurangan uang adalah sumber dari segala
kejahatan. Cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan”. Kedua filosofi itu
benar, tetapi faktanya hidup manusia membutuhkan uang, jadi yang pertama yang harus
diselesaikan adalah masalah kekurangan uang, bukan masalah cinta uang. Jika
sudah memiliki banyak uang, maka filosofinya adalah cinta uang dapat menjadi
malapetaka dari segala kejahatan. Wallahu ‘alam.
No comments:
Post a Comment