Saturday, August 10, 2019

PENDIDIKAN ALA KIYOSAKI

OLEH: TOTO SUHARYA

Uang adalah gagasan, dan uang tidak akan membuat orang jadi kaya. (Robert Kiyosaki). Gagasan adalah pengetahuan, maka Tuhan memerintahkan membaca. Gagasan-gagasanlah yang akan membuat kita kaya.

Hal penting yang harus diperhatikan untuk jadi orang kaya adalah melek finansial. Bankir tidak akan pernah bertanya nila raport, tetapi akan bertanya bagaimana kecerdasan finansial anda. Masalahnya adalah 99% anak-anak lulusan sekolah tidak mengerti laporan keuangan. Sekolah tidak melatih anak-anak menjadi pebisnis tetapi untuk jadi pekerja.

Orang miskin adalah mereka yang memiliki pengeluaran lebih besar dari pemasukkan. Orang kaya tidak dilihat dari kepemilikan rumah, mobil, perusahaan,  dan tanah, orang kaya adalah mereka yang punya pengeluaran tidak melebihi pemasukkan. Cara untuk melihat orang itu kaya, bisa dilihat ketika ia berhenti bekerja. Jika berhenti bekerja pemasukkan tetap ada, itulah dia orang kaya. Definisi kekayaan adalah berapa lama anda bisa bertahan tanpa bekerja. Daya tahan ini diukur dalam hitungan hari, minggu, bulan dan tahun.

Orang miskin adalah mereka yang memiliki pengeluaran lebih besar dari pemasukkan. (Kiyosaki)
Arus kas menentukan perusahaan atau seseorang menjadi kaya. Di sekolah kita bukan diajari untuk mengurus bisnis sendiri, tetapi mengurus bisnis orang lain. Orang kaya tidak tergantung pada berapa pemasukkan tetapi berapa yang bisa disimpan. Jika pemasukkannya 5000 tetapi bisa menyimpan 2500 maka dia orang kaya. Seaklipun pendapatannya 100 juta tapi pengeluaran 120 juta maka dia termasuk orang miskin.

Ajari anak-anak untuk memahami akuntansi keuangan. Uang jajan anak-anak, jika setiap hari disimpan 50 persen, kita sedang mengajari mereka menjadi orang kaya. Untuk melatih menjadi kaya kita butuh tiga celengan. Satu celengan untuk tabungan, investasi, dan sedekah. Berapa yang bisa dimasukkan ke celengan adalah tiap hari, bukan tiap bulan tapi tiap hari. Harus dilakukan tiap hari karena ini adalah latihan disiplin untuk menjadi orang kaya. Orang kelas menengah akan mencari alasan untuk memecah celengan dan membelanjakannya untuk membeli barang kesukaan.

Menyimpan uang dalam tiga celengan, lebih penting dari makanan, lebih penting dari pakaian, lebih penting dari kendaraan. Menyimpan uang dalam celengan ini harus terus dipertahanakan sekuat tenaga tiap hari. Jika sudah terbiasa melakukannya dengan jumlah kecil 10 ribu rupiah, naikkan menjadi 50 ribu rupiah. Jika sudah biasa 50 ribu, naikkan lagi menjadi 100 ribu rupiah, kemudian naikkan ke 1 juta. Bukan masalah rupiahnya tetapi masalah kebiasaannya.

Untuk menggunakan tabungan dalam deal investasi, anda harus melakukan analisis dengan rasio 100:1. Melakukan investasi tanpa melakukan analisis, adalah kebodohan para investor. Jangan takut gagal. “Kegagalan adalah bagian dari kesuksesan, orang-orang yang menghindari kegagalan mereka menghindari kesuksesan.” (Robert Kiyosaki). Kita harus mengajari anak-anak kita mencoba dan merasakan kegagalan. Jadilah orang gagal lebih awal dan gagallah dengan bertanggung jawab. Jika anda tahu akan gagal maka lakukan sekarang jangan menunggu. Ketika orang menghindari kegagalan, kita harus berharap gagal, karena dengan kegagalan kita bisa lebih cerdas.

Guru-guru kaya akan mengatakan bagaiman cara kita mendapatkan, bagaimana cara meraih kesuksesan? Bagaimana cara membelinya, bagaimana cara kita mendapatkannya. Jika kita mengatakan hal yang negatif, atau membatasi, maka pikiran kita akan tertutup. Kemiskinan itu diajarkan dan diturunkan dalam lingkungan keluarga. (Kiyosaki).

Anak-anak harus didorong mau belajar. Jika anak-anak tidak mau belajar, maka guru-guru tidak bisa mengajarinya untuk gagal. Mereka yang hidup miskin, penyebabnya mereka tidak pernah gagal. Orang miskin itu tamak. Untuk menjadi kaya kita harus memberi sesuatu. Orang tamak tidak menghasilkan, dan dan memberikan sesuatu, maka dialah orang miskin. Kata Einstein, “imaginasi lebih penting dari pada ilmu pengetahuan”. Tapi pengetahuan memberi kuasa pada imajinasi”. Untuk itu anak-anak harus belajar gagal untuk dapat pengetahuan.

Sebagai seorang guru tidak boleh megatakan sesuatu yang dapat mengecewakan anak. Di sekolah, anak diberi hukuman jika melakukan kegagalan, itulah kesalahan guru, akibatnya jadi alasan bagi setiap orang untuk takut gagal.

“kehabisan dan kekurangan uang adalah sumber dari segala kejahatan. Cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan”. Kedua filosofi itu benar, tetapi faktanya hidup manusia membutuhkan uang, jadi yang pertama yang harus diselesaikan adalah masalah kekurangan uang, bukan masalah cinta uang. Jika sudah memiliki banyak uang, maka filosofinya adalah cinta uang dapat menjadi malapetaka dari segala kejahatan. Wallahu ‘alam.

(Head Master Trainer Logika Tuhan)

No comments:

Post a Comment

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...