Wednesday, April 29, 2020

COVID 19 NGAJAK SHIFTING


Oleh: TOTO SUHARYA
(KEPALA SMAN 1 CIPEUNDEUY BANDUNG BARAT)

Covid 19 adalah artis pendatang baru yang sangat viral di awal abad 21. Berbagai pendapat tentang Covid-19 telah dikemukakan masyarakat dunia. Pendapat yang paling tenar adalah Covid-19 memerintahkan semua kegiatan lakukan dari rumah. Stay at home, work from home, learn from home, shopping from home, and married at home.

Ketika kondisi menuntut semuanya harus dikendalikan dari rumah, maka tidak ada alternatif kecuali semua mulai tergantung pada internet. Rapat online, pengajaran online, kuliah online, bekerja online, belanja online, seminar online, whorksop online, wisuda online, belanja online, perbankan online dan menikah online. Apa pesannya? Kita termasuk salah satu negara dengan penduduk terbesar nomor empat di dunia. 


Penduduk Indonesia berusia 16 tahun hingga 64 tahun berselancar di internet dalam sehari rata-rata mencapai 7 jam 59 menit. Adapun pengguna internet Indonesia mencapai 175,3 juta (64%) dari total penduduk Indonesia dengan menggunakan ponsel. (https://databoks.katadata.co.id). Apa artinya? Pasar potensial jika digarap untuk kegiatan-kegiatan produktif. 


Data survey APJII tahun 2017 pengguna internet di Indonesia 89,53% chating, 87,13% menggunakan media sosial, membeli barang 32,19% dan menjual barang 8,12%. (https://investor.id/archive/penggunaan-internet-untuk-hal-produktif. 04/01/2019, diakses 28/04/2020). Jacka Ma yang mewakili orang China sudah sejak tahun 1995 sudah mengenal internet dan memulai bisnis di internet. Jika sekarang Jack Ma berhasil menjadi orang terkaya di dunia, berarti kurang lebih 25 tahunan beliau telah mengembangkan bisnis berbasis internet dan hingga sekarang terus menggelutinya. Saya telah bergabung dengan komunitas impor, ternyata diajari belanja lewat market place di internet milik Jack ma.

Masa covid 19 diperkirakan akan berdampak sampai akhir tahun 2020, menjadi alasan bagi kita untuk mulai lebih melek internet pada hal-hal produktif. Covid-19 seperti mengajari kepada kita semua, orang China sudah sejak tahun 1995 belajar bisnis di internet, kenapa kita masih sibuk chating, bermain di medsos? Kenepa masih banyak keluyuran, macet macetan kerja, belanja, dan jualan. Masa stay at home bisa jadi momentum untuk galakan dan belajar bagaimana cara work from home, bisnis from home, learn from home, and  earn money from home. Kondisi ini harus di dukung oleh dunia pendidikan. Paradigma pendidikan harus lebih cepat melakukan adaftasi terhadap perubahan pola pengajaran menjadi lebih banyak menggunakan teknologi informasi berbasis internet (internet of think). Pengajaran bisa lebih murah, kreatif, banyak alternatif, dan wawasan semakin luas. Sekolah harus lebih banyak memperkenalkan bagaiman cara-cara menyelesaikan masalah hidup melalui internet, agar mereka bisa memulai aktivitas bisnis dari rumah dan memulainya sejak di bangku sekolah. Kunci perubahan ada di kecerdasan dan kreativitas para pendidik dan manajerial di persekolahan.

Tentu tidak semua bisa dikerjakan dari rumah, tetapi sekarang semua bisa dikerjakan dari rumah. Pengendali semua ada di rumah, hanya bagian operasionallah yang ada di lapangan. Melalui kebiasaan aktivitas dari rumah, semoga dapat mengurangi polusi udara, air, kemacetan, dan kesulitan ekonomi. Cepatlah berubah, sebelum terdisrupsi oleh perubahan zaman. Dikasih waktu sampai akhir tahun 2020. Demikian Covid-19 mengajak kita shifting, melakukan loncat untuk beradaftasi dengan peradaban. Wallau ‘alam.


(Master Trainer Logika Tuhan)

2 comments:

  1. Selalu ada hikmah tersembunyi dalam setiap kejadian. Untuk sebagian orang yang benar-benar bisa membaca setiap keadaan.

    Memang benar nampaknya, dari kejadian Pandemi ini, kita harus banyak belajar agar hidup lebih maju cepat dengan internet

    Setelah sekian tahun, akhirnya saya bisa baca lagi tulisan-tulisan di blog ini. Dulu, terakhir saat SMA.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya belajar sekarang tidak ada batasnya dede...karena melalui media informasi dunia menjadi tidak ada batas

      Delete

Rumus Keluar Dari Kemiskinan Ala Timothy Ronald

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Pada kali ini Timothy membagi sumber kekayaan menjadi dua yaitu human capital dan financial capital. ...