Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.
Keunggulan orang-orang yang percaya kepada Tuhan dilihat dari karakter. Rakyat Palestina merupakan bukti keunggulan karkter orang-orang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan tidak berbisik kepada manusia, dan Tuhan tidak datang memperlihatkan wujud pada manusia.
Tuhan berkomunikasi dengan manusia melalui kitab suci yang ditinggalkan para rasul. Rakyat Palestina percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mereka berkomunikasi dengan Tuhan melalui kitab suci Al Quran. Mereka adalah umat terbaik sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran.
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah..." (Al Baqarah, 2:110).
Karakter umat terbaik dijelaskan dalam berbagai ayat Al Quran. Umat terbaik bukan hanya mengaku muslim dan beriman kepada Al Quran. Umat terbaik yang dimaksud Allah mereka yang berkarakter unggul dan mereka dicintai Allah.
"orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Ali Imran, 3:134).
Umat terbaik ciri karakternya antara lain; memiliki kebiasaan bersedekah dalam kondisi sempit maupun lapang. Manusia terbaik tidak ada kata minta-minta, mereka menjaga diri dari minta-minta. Mindset manusia unggul dipikirannya selalu berusaha memberi manfaat untuk orang lain.
Kedua ciri dari karkater unggul adalah menahan nafsu atau amarahnya selalu terkendali. Manusia berkarkater unggul tidak emosinya tidak meledak-ledak dan tidak mudah tersulut emosi. Mereka punya kecerdasan emosi tinggi sehingga mampu mengendalikan dan meredam marah.
Ketiga, ciri dari karakter unggul adalah selalu menjadi pemaaf bagi manusia lain. Jiwa pemaaf dimiliki tanpa melihat siapa yang benar atau salah. Benar dan salah hanya ada dipengadilan Allah. Berjiwa pemaaf tidak berarti merasa ada pada posisi kalah tapi sebaliknya sebagai pemenang, karena menjadi manusia terbaik dihadapan Allah.
Konflik sesama manusia terjadi karena saling berebut materi, karena manusia unggul sudah berjiwa selalu memberi, maka kehilangan materi bukan suatu hal penting dalam kehidupan dunia. Maka manusia-manusia unggul selain penyejahtera juga menjadi juru damai dimanapun berada. Manusia unggul tidak berkepanjangan konflik hanya untuk memperebutkan materi di dunia.
Bagi manusia-manusia unggul selalu merasa cukup Allah sebagai penjamin kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Manusia unggul yakin tidak akan ada manusia miskin karena berharap cinta Allah. Harta benda yang ada di langit dan bumi di dalam kekuasaan Allah, dan Allah akan memberikannya kepada siapa saja yang dicintainya.***
No comments:
Post a Comment