Friday, June 5, 2020

MELURUSKAN KEBENARAN SEJARAH PKI

OLEH: TOTO SUHARYA
(Kepala Sekolah, Trainer Logika Tuhan)

Menyimak tayangan ILC di TVOne diskusi dengan saksi sejarah anak kandung D.N Aidit dan saksi hidup Bedjo Untung (bukan anak Kol. Untung) yang pernah sembilan tahun dihukum tanpa proses peradilan dengan Jend. Kiplan Zen tentang keterlibatan PKI dalam gerakan 30 September 1965 sangat mengolah otak. Anak almarhum menuntut ayahnya tidak bersalah. Di sisi lain Purn. Jend Kiplan Zen mengalami karena pada saat kejadian 30 september 1965 terjadi sudah berusia anak sekolah SMA, dan merasakan terjadi teror dan konflik antara kelompok pro PKI dan anti PKI. Masing-masing mengemukakan fakta sejarah yang mendukung bahwa pada saat itu posisinya benar, di sisi lain mengklarifikasi tidak bersalah.

Sukmawati Sukarno Putri dalam bukunya mengambil kesimpulan bahwa Gerakan 30 Septermber 1965 adalah kudeta Suharto terhadap pemerintahan Sukarno. Di dalamnya terlibat agen-agen internasional yang ingin melengserkan kekuasaan Sukarno. Keterlibatan PKI didukung fakta bahwa pimpinan PKI yang menyatakan mendukung gerakan 30 September 1965. Kesimpulan Sukmawati Presiden Sukarno saat itu dianggap sebagai korban kudeta yang dilakukan oleh Suharto.

Perihal dengan film dokumenter yang sering diputar pada masa Orde Baru, dikritik oleh anak almarhum karena ada ketidaktepatan dalam mengambarkan pribadi ayahnya dalam film tersebut. Film adalah karya seni manusia yang kita sadari film ini bisa menjadi alat mempertahankan kekuasaan. Diakhir acara, Gubernur Lemhanas yang bijaksana mengajak rekonsiliasi. Beliau jelaskan, rekonsiliasi adalah menunjuk diri sendiri, introspeksi saya mungkin salah dan memaafkan kesalahan orang lain.  

Jika kita menyimak penjelasan kasus gerakan 30 September 1965 dari empat saksi sejarah, kita bisa menemukan ada empat pihak yang terlibat, yaitu komunis, tentara, presiden, dan agen-agen internasional. Tetapi sebagai lulusan sarjana pendidikan, fakta-fakta sejarah diungkap bukan untuk mencari siapa yang benar, tetapi untuk menjadi pelajaran agar kita menjadi orang-orang bijaksana. Keburukan, korban jiwa, yang terjadi di masa lalu adalah fakta. Kebenaran bagaimana kejadian itu terjadi dan siapa yang salah dan yang benar tidak akan selesai diurai oleh ilmu sejarah.

Kebenaran sejarah tidak terletak pada fakta yang diungkap. Fakta hanya memberi pengetahuan sebagai bahan pertimbangan untuk hidup kita lebih mawas diri, dan menggapai kehidupan sejahtera di masa mendatang. “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”. (Ali Imran, 3:137).

Sejarah diungkap untuk mengungkap bagaimana prilaku-prilaku buruk telah menjadi sebab kemiskinan, kegagalan, dan kehancuran sebuah bangsa atau negara. Siapa yang salah dan benar tidak terlalu penting kita ungkap. Pelajaran penting adan abadi dari sejarah adalah menumbuhkan kesadaran manusia bahwa setiap prilaku buruk, rencana jahat, kedzaliman, kepemimpinan yang buruk menjadi sebab kehancuran. Sikap-sikap dan prilaku buruk itulah yang harus kita hindari dengan berkaca dari fakta-fakta sejarah yang berhasil kita ungkap. Inilah pelajaran penting dari sejarah di sekolah yang harus diwariskan kepada generasi-generasi kita berikutnya. Masa-masa kelam di masa lalu tidak boleh terjadi lagi, demikian kata Jend. Gatot Nurmantyo. Wallahu’alam.

No comments:

Post a Comment

KURANGI LOMBA-LOMBA DI DUNIA PENDIDIKAN

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Menyimak perubahan paradigma pendidikan abad 21, arahnya sudah bergeser. Lomba-lomba yang diadakan di l...