Sunday, January 22, 2023

Melalui Program Nabung Saham, Indonesia 2045 Jadi Super Power

Oleh: Toto Suharya

Program nabung saham di SMA/SMK merupakan upaya dunia pendidikan menjawab tantangan zaman. Kurikulum merdeka memberi kebebasan kepada sekolah untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Program nabung saham adalah inovasi program pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila sesuai tujuan pendidikan nasional.

Di SMAN 15 Kota Bandung, Program nabung saham sudah dilaunching sejak Januari 2021. Program ini pada awalnya kurang mendapat sambutan karena literasi tentang saham mayoritas minim. Namun seiring dengan waktu, program terus berjalan melalui proyek kolaboratif, dan pendekatan-pendekatan personal pada guru dan murid. Beberapa guru dan murid yang sudah terbuka pemahamannya tentang saham mereka mulai menabung saham dengan belajar mengelola risiko yang dihadapi masing-masing. 

Latar belakang lahirnya program nabung saham di sekolah disebabkan beberapa faktor antara lain; perkembangan teknologi informasi dalam segala bidang. Pertumbuhan ekonomi nasional dan global akibat teknologi informasi. Ketertinggalan jumlah investor Indonesia dibanding dengan Malaysia, Amerika, Singapura, dan China. 

Kemampuan literasi finansial masyarakat Indonesia rendah adalah fakta. Di masyarakat, marak kasus-kasus penipuan investasi bodong melalui media teknologi informasi. Pinjaman layanan cepat melalui media internet, akhirnya masyarakat rawan terjebak utang. Mental bangsa kita terlalu lama dibuai dengan mental utang. Literasi finansial rendah selalu terjebak dengan utang. 

Penulis mengamati, program-program di dunia pendidikan jarang mengajarkan kemampuan bagaimana siswa bisa bertahan hidup dalam kemandirian. Tujuan pengajaran di sekolah bukan bertujuan membuat siswa mandiri dan terampil hidup, tapi sebatas mengikuti juknis dokumen kurikulum. Pendidikan kita telah lama kehilangan konteks, dan sampai sekarang masih terjadi. 

Kurikulum merdeka, bukan sebenarnya membahas kemerdekaan belajar, tetapi kekuatan pengawas pendidikan masih berada pada tataran ketaatan pada juknis. Apresiasi-apresiasi pada para insan pendidikan masih mengacu pada ketaatan juknis, bukan dilihat dari gagasan-gagasan pengajaran yang bisa menyelesaikan masalah bangsa. 

Selam 18 tahun siswa tidak bisa bernalar, masalah sampah tidak selesai-selesai, kemacetan di mana-mana, sungai-sungai dipenuhi sampah jadi penyebab banjir. Pendidikan kita tidak mengurai masalah. Dari hasil pendidikan sangat minim lahirkan generasi-generasi penyelesai masalah.

Nabung saham adalah usaha kecil di tingkat satuan pendidikan untuk melatih mental siswa. Mental superior mulai dari investasi kecil-kecilan di pasar modal dari uang jajan. Kecerdasan finansial diajarkan langsung melalui teori dan praktek nabung saham.  

Menabung saham, mengajarkan siswa berpikir visioner, dan mewujudkannya dengan praktek nabung saham secara konsisten. Menabung saham adalah pelajaran mental, mendorong siswa untuk optimis dan berani ambil risiko dengan menunda kenyamanan hidup untuk beberapa saat untuk menikmatinya di masa mendatang. 

Menabung saham bukan saja melatih mental optimis, produktif, dan visioner, pada siswa. Gerakan menabung saham jika program ini disosialisasikan di sekolah-sekolah, secara serentak mental generasi kita di masa mendatang akan berubah. Tahun 2045 generasi kita bisa jadi sangat cerdas secara finansial. Di tahun 2045 bangsa kita akan jadi generasi freedom finansial, dan negara kita akan berubah menjadi bangsa yang kuat secara finansial. 

Inilah kekuatan generasi milineal bangsa Indonesia. Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) pada Tahun Ajaran (TA) 2017/2018 mencapai 27.205 sekolah. Angka tersebut terdiri atas 13.495 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 13.710 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Adapun jumlah SLTA terbanyak berada di Jawa Barat dengan jumlah 4.430 sekolah yang terdiri atas 1.584 SMA dan 2.846 SMK. Sementara jumlah SLTA paling sedikit terdapat di Kalimantan Utara (Kaltara), yakni hanya 87 sekolah, terdiri  atas 59 SMA dan 28 SMK. Sebagai informasi jumlah siswa tingkat SLTA sebanyak 9,69 juta murid yang terdiri atas 4,78 juta murid SMA dan 4,9 juta murid SMK (sumber: databoks.katadata.id).

Mengajarkan nabung di tingkat SLTA, signifikan dapat meningkatkan kekuatan ekonomi bangsa. Jika sebanyak 9,69 juta murid SMA/SMK setiap minggu nabung saham minimal Rp. 6000,00 dari uang jajan, maka di pasar modal akan masuk dana 58.140.000.000 rupiah. Jika perubahan mental ini berhasil digerakkan di satuan pendidikan SLTA, tahun 2045 bukan lagi halusinasi, kita akan jadi bangsa dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. 

Investasi terbesar pada program nabung saham bukan pada jumlah dana yang terkumpul di pasar modal, tetapi perubahan mental generasi milenial yang akan mewarisi bangsa Indonesia di tahun 2045. Melalui nabung saham, mental entrepreneur seperti wawasan luas, kreatif, berani hadapi risiko, survival, dan mandiri, bisa dimiliki para murid. Bisa dibayangkan jika mental investor berhasil dimiliki bangsa Indonesia, maka Indonesia seperti raksasa bangun tidur. Dunia akan tunduk dan mulai mengakui bangsa Indonesia sebagai bangsa super power.

Bangsa Indonesia telah lama dikenal punya mental survival tinggi. Kurang lebih 350 tahun, bangsa Indonesia pengalaman hidup dalam tekanan, diskriminasi, kelaparan, dan penganiayaan. Selama 350 tahun optimisme merdeka tidak hilang, "mati satu tumbuh seribu". Sekarang jiwa survival tinggal kita lanjutkan dengan berjuang mewujudkan Indonesia Super Power 2045 dengan praktik kecil yaitu nabung saham dari uang jajan.

Kekuatan kedua yang dimiliki bangsa Indonesia adalah religiusitas. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah dasar negara yang tidak ada di di negara manapun. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mempersatukan seluruh pemeluk agama di Indonesia. Kekuatan keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa yang dimiliki bangsa Indonesia adalah kekuatan yang membuat bangsa Indonesia selalu optimis tanpa batas, mampu bertahan dalam kondisi sulit, bersabar dalam segala kondisi, dan kreatif. Kekuatan bangsa yang didukung oleh keyakinan pada Tuhan dari warganya adalah kekuatan yang tidak akan terkalahkan.***




No comments:

Post a Comment

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...