Oleh: Toto Suharya
Program nabung saham di SMA/SMK merupakan upaya dunia pendidikan menjawab tantangan zaman. Kurikulum merdeka memberi kebebasan kepada sekolah untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Program nabung saham adalah inovasi program pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila sesuai tujuan pendidikan nasional.
Di SMAN 15 Kota Bandung, Program nabung saham sudah dilaunching sejak Januari 2021. Program ini pada awalnya kurang mendapat sambutan karena literasi tentang saham mayoritas minim. Namun seiring dengan waktu, program terus berjalan melalui proyek kolaboratif, dan pendekatan-pendekatan personal pada guru dan murid. Beberapa guru dan murid yang sudah terbuka pemahamannya tentang saham mereka mulai menabung saham dengan belajar mengelola risiko yang dihadapi masing-masing.
Latar belakang lahirnya program nabung saham di sekolah disebabkan beberapa faktor antara lain; perkembangan teknologi informasi dalam segala bidang. Pertumbuhan ekonomi nasional dan global akibat teknologi informasi. Ketertinggalan jumlah investor Indonesia dibanding dengan Malaysia, Amerika, Singapura, dan China.
Kemampuan literasi finansial masyarakat Indonesia rendah adalah fakta. Di masyarakat, marak kasus-kasus penipuan investasi bodong melalui media teknologi informasi. Pinjaman layanan cepat melalui media internet, akhirnya masyarakat rawan terjebak utang. Mental bangsa kita terlalu lama dibuai dengan mental utang. Literasi finansial rendah selalu terjebak dengan utang.
Penulis mengamati, program-program di dunia pendidikan jarang mengajarkan kemampuan bagaimana siswa bisa bertahan hidup dalam kemandirian. Tujuan pengajaran di sekolah bukan bertujuan membuat siswa mandiri dan terampil hidup, tapi sebatas mengikuti juknis dokumen kurikulum. Pendidikan kita telah lama kehilangan konteks, dan sampai sekarang masih terjadi.
Kurikulum merdeka, bukan sebenarnya membahas kemerdekaan belajar, tetapi kekuatan pengawas pendidikan masih berada pada tataran ketaatan pada juknis. Apresiasi-apresiasi pada para insan pendidikan masih mengacu pada ketaatan juknis, bukan dilihat dari gagasan-gagasan pengajaran yang bisa menyelesaikan masalah bangsa.
Selam 18 tahun siswa tidak bisa bernalar, masalah sampah tidak selesai-selesai, kemacetan di mana-mana, sungai-sungai dipenuhi sampah jadi penyebab banjir. Pendidikan kita tidak mengurai masalah. Dari hasil pendidikan sangat minim lahirkan generasi-generasi penyelesai masalah.
Nabung saham adalah usaha kecil di tingkat satuan pendidikan untuk melatih mental siswa. Mental superior mulai dari investasi kecil-kecilan di pasar modal dari uang jajan. Kecerdasan finansial diajarkan langsung melalui teori dan praktek nabung saham.
Menabung saham, mengajarkan siswa berpikir visioner, dan mewujudkannya dengan praktek nabung saham secara konsisten. Menabung saham adalah pelajaran mental, mendorong siswa untuk optimis dan berani ambil risiko dengan menunda kenyamanan hidup untuk beberapa saat untuk menikmatinya di masa mendatang.
Menabung saham bukan saja melatih mental optimis, produktif, dan visioner, pada siswa. Gerakan menabung saham jika program ini disosialisasikan di sekolah-sekolah, secara serentak mental generasi kita di masa mendatang akan berubah. Tahun 2045 generasi kita bisa jadi sangat cerdas secara finansial. Di tahun 2045 bangsa kita akan jadi generasi freedom finansial, dan negara kita akan berubah menjadi bangsa yang kuat secara finansial.
No comments:
Post a Comment