Thursday, October 19, 2023

PESAN UNTUK PARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESDIEN

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.

Para calon presiden dan wakil presiden, "bersyukurlah jika tidak terpilih, dan bersabarlah jika terpilih". Para calon presiden dan wakil presiden sedang bertarung memperebutkan posisi yang paling berisiko di muka bumi ini. Para calon presiden dan wakil presiden jangan takut tidak terpilih, takutlah jika anda terpilih. 

Para calon presiden dan wakil presiden bukan sedang memperebutkan kedudukan dan kenyamanan hidup. Menjadi seorang pemimpin adalah penderitaan. Satu detik pun tidak ada kesenangan dalam menduduki sebuah jabatan, karena tanggung jawab besar yang di amanahkan Allah pada pemimpin.

Seorang pemimpin, kelak dari setiap jengkal tanah dan seluruh makhluk yang ada di atasnya akan meminta pertanggungjawabanya kepada pemimpin. Indonesia memiliki sekitar 17.500 pulau, bergaris pantai sepanjang 81.000 km. Sekitar 62% luas wilayah Indonesia adalah laut dan perairan. Luas wilayah daratan 1,91 juta km2 dan luas wilayah perairan mencapai 6,32 juta km2 (http://indonesiabaik.id). Betapa berat menjadi pemimpin di Indonesia, jutaan wilayah darat dan lautan dan seluruh makhluk hidup di dalamnya menjadi tanggung jawabnya. 

Di akhirat kelak setiap pemimpin akan diadili diminta pertanggungjawabannya. Sungguh, menjadi pemimpin umat adalah penderitaan. Para calon pemimpin harus menyadarinya, bahwa kelak siapa pun yang terpilih bukan pesta yang digelar, tetapi sebuah kesedihan mendalam karena jutaan wilayah dan makhluk di atasnya akan meminta pertanggungjawaban pada pemimpin.

Layaknya bukan rasa syukur yang diucapkan bagi mereka yang terpilih jadi pemimpin, tetapi innalillahiwainnailaihirojiun, karena kesedihan, nista, nestapa, olok-olok, lecehan, akan menimpa setiap pemimpin. Setiap detiknya, seorang pemimpin penuh dengan beban karena seluruh makhluk yang ada di wilayah kekuasaannya harus dilayaninya. Kesabaran seorang pemimpin harus ditingkatkan berlipat-lipat, karena ujian demi ujian akan menghampirinya. 

Sebaliknya bagi yang tidak terpilih, ucapan selayaknya adalah rasa syukur kepada Allah swt, karena yang tidak terpilih dia terlepas dari beban dan derita hidup paling dahsyat di muka bumi ini. Bagi yang tidak terpilih tidak ada rasa kecewa atau sedih, justru yang tidak terpilih menjadi orang paling bahagia di muka bumi ini. 

Doa yang selalu dilantunkan jadi para calon presiden dan wakil presiden adalah ya Allah semoga engkau tidak memikulkan beban kepada kami yang sekiranya kami tidak mampu memikulnya. Sesunguhnya jika memahami bagaimana beratnya beban dan penderitaan menjadi seorang pemimpin tidak ada yang antusias terpilih menjadi pemimpin. Semuanya harus dijalani dengan sewajarnya, dengan penuh harap dan berserah diri pada Allah agar senantiasa mendapat takdir terbaik dari Allah.

Para pendukung sejati bukan mereka yang mengampanyekan para calon pemimpinnya supaya terpilih tetapi mendoakan bersama supaya mereka yang kelak terpilih selalu mendapat bimbingan, pertolongan, dan perlindungan dari Allah. Maju dan mundurnya sebuah bangsa bukan terletak pada siapa pemimpinnya yang kita pilih, tetapi pada siapa kelak Allah memberikan amanah jadi pemimpin.

Menjelang sukses pemilihan presiden dan wakil presiden, doa-doa yang harus terus dilantun oleh masyarakat adalah berkahinya bangsa Indonesia seperti berkahnya negeri Mekah, dan damaikanlah Indonesia seperti damainya Madinah. Jadikanlah pemimpin kami pemimpin yang amanah, pemimpin yang menjadi berkat bagi seluruh makhluk. Bimbinglah mereka, mudahkan urusan mereka, dan jadikan mereka orang-orang yang selalu mengajak taat kepada Allah dan menjauhkan kita dari perkara-perkara yang dibenci Allah. 

Doa ini harus serentak dilantunkan setiap sujud kita, dalam shalat, dhuha, dan tahajud. Seluruh umat beragama di masjid-masjid, gereja, wihara, kelenteng, sinagog, semua memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatan dan kesejahteraan bangsa. Semoga para calon pemimpin presiden dan wakil presiden selalu mendapat bibingan dan pertolongan Allah dalam setiap langkahnya.***  

 



No comments:

Post a Comment

KURANGI LOMBA-LOMBA DI DUNIA PENDIDIKAN

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Menyimak perubahan paradigma pendidikan abad 21, arahnya sudah bergeser. Lomba-lomba yang diadakan di l...