Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.
Jawad 'Ali (2010) mengatakan setiap agama memiliki bentuk khusus shalat yang sesuai dengan konsep pemahamanan agama masing-masing. Dalam konteks sejarah, shalat telah ada pada agama-agama Arya dan Semitik.
Agama Majusi telah mewajibkan kepada pemeluknya yang telah mencapai usia dewasa agar mengerjkanan shalat tiga kali sehari; subuh, ashar, dan isya. Sebagai tambahan pemeluk Majusi juga dianjurkan mendirikan shalat Firasy, yakni shalat yang dilaksanakan sebelum tidur dan setelah bangun tidur.
Dalam agama Yahudi ada shalat harian, shalat perayaan, shalat di akhir bulan puasa wajib, shalat jenazah, dan lain-lain. Dalam Taurat ditemukan keterangan shalat Tahajud yang biasa dilakukan para nabi dan para hakim.
Dalam konteks sejarah, tradisi shalat sudah ada pada agama terdahulu. Nabi Muhammad sebagai utusan membawa misi mengembalikan keyakinan agama seperti agama Nabi Ibrahim.
Nabi Muhammad diajarkan wudhu dan shalat oleh malaikat Jibril. Rasulullah shalat bersama jibril, lalu mendatangi Khadijah, mengajarkan wudhu dan shalat kepadanya. Nabi Muhammad mendapat perintah shalat wajib ketika Isra' Mi'raj, pada saat Nabi Muhammad belum hijrah ke Madinah.
Perintah shalat sudah ada pada awal orang-orang masuk Islam. Perintah shalat sudah ada sejak Nabi Muhammad di Mekah. Hal ini teridentifikasi pada ayat-ayat Al Quran yang turun di Mekah.
"Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat, bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran," (Al 'Alaq, 96:9-11).
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, (Al Mudatsir, 74:42-43).
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. (Al Kautsar, 108:2).
Berdasarkan fakta di atas, shalat merupakan ibadah pokok dalam Islam yang tidak boleh ditingalkan. Pada awal Nabi Muhammad menerima wahyu, Nabi diperintahkan membaca. Orang-orang yang membaca dia pasti menemukan perintah dari Allah untuk shalat.
Ayat-ayat Al Quran secara kontekstual mengandung makna sejarah apa yang terjadi pada saat ayat tersebut turun kepada Nabi Muhammad. Namun fenomena yang dikabarkan dalam Al Quran masih terus terjadi hingga sekarang.
Hingga sekarang masih banyak yang tidak suka membaca, sehingga tidak memahami bahwa shalat sebagai ibadah pokok dan penting dalam ajaran Islam, sebagai umat-umat beragama terdahulu telah melaksanakan shalat.***
No comments:
Post a Comment