Sunday, August 7, 2022

KURIKULUM DARI ALLAH

OLEH: TOTO SUHARYA

Jika kita perhatikan, Al Quran dan hadis adalah kitab rujukan pendidikan. Semua ajaran yang terkandung dalam Al Quran dan hadis berkaitan dengan pembentukkan akhlak mulia. Allah mengajarkan kepada umat manusia untuk meniru akhlak Allah. Sebagaimana hadis Rasulullah menjelaskan, "berakhlaklah dengan akhlak Allah".

Kurikulum pendidikan adalah seperangkat aturan yang disusun secara senagaja untuk membimbing manusia membenntuk akhlak mulia. Para pemikir pendidikan semuanya berusaha untuk mewujudkan manusia-manusia berakrakter unggul. Semua niat baik para pemikir pendidikan dinaungi oleh ayat-ayat Allah di dalam Al Quran. 

Keterbatasan pemikiran manusialah hingga terjadi perbedaan persepsi dalam menyikapinya. Namun kita harus berprasangka baik pada semua pemikir di bidang pendidikan. Tetapi setiap manusia diberi hak untuk mengeluarkan pendapat dan pemikirannya dalam menciptakan masyarakat damai sejahtera melalui jalan pendidikan. 

Kurikulum dari Allah, membendung mindset ketergantungan pada Allah.
Allah menjadi penyebab kehidupan damai dan sejahtera umat manusia.

Untuk itu, izinkan penulis mengemukakan pendapat dalam hal mewujudkan pendidikan berkualitas untuk menciptakan generasi terbaik sebagaimana diperintahkan oleh Allah. 

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (An Nisaa, 3:9).

Atas dasar itulah, penulis menjadikan Al Quran sebagai sumber pemikiran dalam mengembangkan kurikulum pendidikan. Ada dua keuntungan yang didapat jika kita mengembangkan kurikulum berlandaskan pada Al Quran. Kurikulum yang dilandaskan pada Al Quran mengandung keyakinan bahwa Allah ridha pada program-program pendidikan yang kita kembangkan.

Program tersebut antara lain, dengan mengembangkan karakter berbasis pada ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing. Program dhuha 12 rakaat tiap hari, memantau shalat lima waktu siswa setiap hari, dan memberi ruang berdoa harian, menjalankan ibadah sesuai keyakinan pada umat agama lain, menjadi program pendidikan bernuansa toleransi. 

Selanjutnya membiasakan karakter sosial tinggi melalui sedekah harian untuk semua siswa lintas agama menjadi keyakinan bersama bahwa dengan melatih siswa berjiwa sosial tinggi akan melahirkan pemimpin-pemimpin menyejahterakan umat di masa mendatang.

Bagi muslim, shalat adalah senjata atau alat untuk menyelesaikan segala permasalahan hidup di muka bumi. Shalat adalah upaya membangun sikap optimis pada hati dan pikiran siswa. Shalat adalah bentuk ketidakberdayaan manusia dengan mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang dapat memberi pertolongan. Shalat adalah cara manusia untuk tetap bergantung kepada Allah dari segala kegelisahan dan kegalauan dalam hidup. 

Keuntungan dari program kurikulum dari Allah adalah siswa yang kita latih berada di atas jaminan Allah. Siswa berada dalam jaminan hidup damai sejahtera di dunia dan akhirat. Pendidikpun dilatih untuk selalu berserah diri dalam menjalankan tugasnya. Tugas mendidik hanya sebatas membimbing, menyampaikan, mengingatkan, apa-apa yang telah disampaikan Allah dan Rasulullah. 

Pesan dari Allah melalui Rasulullah adalah  "dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus" (Yasin, 36:61). Pondasi pendidikan yang akan membawa kedamaian dan kesejehteraan siswa di dunia dan akhirat adalah membiasakan siswa bergantung pada Allah.

Prakteknya adalah membangun mindset siswa agar segala cita-cita dan tujuan hidupnya selalu memohon jaminan Allah dalam mewujudkannya dengan shalat. Kesadaran siswa dalam mengingat Allah akan membawa mereka pada jalan lurus, manusia-amanusia tangguh, kreatif, berani menghadapi risiko, mampu bertahan dalam kondisi sulit, dan mandiri. 

Kemandirian para siswa sangat tergantung pada kedekatan mereka dengan Tuhannya. Ketenangan jiwa dan optimisme siswa sangat tergantung pada kedekatan mereka dengan Tuhannya. Bagi orang-orang yang selalu tergantung pada Allah, mereka akan tampil menjadi menusi-manusia kreatif, pantang mengeluh, pantang menyalahkan orang lain, dan rela berkorban untuk kedamaian dan kesejahteraan umat manusia di muka bumi. 

Inilah keyakinan penulis, jika kurikulum dari Allah diimplementasikan dalam dunia pendidikan. Selanjutnya kita berserah diri dan memohon kepada Allah akan lahir generasi-generasi unggul yang bisa membawa kedamaian dan kesejahteraan bangsa dan masyarakat dunia. Disiplin shalat lima waktu dan dhuha 12 rakaat adalah program kukrikulum dari Allah. Sebagaimana Allah perintahkan;

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al Baqarah, 2:153).*** 


No comments:

Post a Comment

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...