Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd.
Ciri orang shalat pola pikirnya berubah, tidak lagi membalas keburukan dengan keburukan, dia membalas keburukan dengan kebaikan. Orang shalat cara berpikirnya mengikuti petunjuk Al Quran. Berikut pedoman logika berpikir orang yang memahami shalat dari Al Quran.
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (Ar Ra'd, 13:22).
Dalam ayat ini, konsep shalat berdekatan hubungannya dengan sedekah sebagai bentuk prilaku menolak kejahatan dengan kebaikan. Sedekah adalah pemberian tanpa berharap imbalan dari manusia menjadi cara orang shalat untuk menolak keburukan.
Jadi ciri orang yang mendirikan shalat praktek fisiknya suka sedekah, sedangkan menolak kejahatan dengan kebaikan adalah pola pikirnya. Sedekah adalah praktek menolak kejahatan dengan kebaikan yang dilakukan orang-orang shalat.
Pola pikir ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah itu dapat menolak 70 jenis bala (bencana) dan sedekah itu dapat menolak kematian yang buruk." (HR. Tabrani).
Jika diperhatikan secara mendalam sabda Nabi Muhammad saw tentang sedekah memiliki pola logika berpikir seperti yang dijelaskan di dalam Al Quran. Hal ini tidak mengherankan tapi memperkuat keyakinan bahwa ucapan Nabi Muhammad saw tidak pernah keluar dari perkataan Al Quran.
Jika saja shalat dipahami bersumber pola logika yang terdapat pada Al Quran, shalat benar-benar akan jadi penyejahtera kehidupan bagi yang mengamalkannya. Kekurangan selama ini adalah shalat dipahami sebatas gerakan ritual rukuk sujud saja, tanpa memahami pola-pola pikir dan karakter yang harus dimiliki oleh orang-orang shalat.
Jika saja semua umat Muslim sepakat menjadi Al Quran sebagai petunjuk berpikir, maka sebagaimana perintah Allah di dalam Al Quran, umat Islam yang jumlahnya sekarang 2,0 Miliar akan bersatu membangun kekuatan untuk mendamaikan dan menyejahterakan kehidupan dunia.
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran, 3:103).
No comments:
Post a Comment