Friday, December 25, 2020

PENDIDIKAN DAN TAKDIR TUHAN

 OLEH: TOTO SUHARYA

Salah satu unsur wajib keimanan seseorang adalah percaya kepada adanya takdir Tuhan. Seluruh hidup manusia tidak akan pernah lepas dari takdir Tuhan. Takdir adalah sebuah konsep yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Penting memahami konsep dan fakta tentang takdir Tuhan, karena ada kaitan dengan pendidikan.

“dan matahari (wasyamsu) berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah takdir (dalika takdirul) Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Yaasin, 36:38).

Jika kita lihat hubungan konsep pada ayat di atas, kata takdir menjelaskan kalimat sebelumnya “matahari berjalan di tempat peredaran”. Jika dihubungkan dapat ditarik sebuah pengertian maka takdir adalah ketetapan yang tidak mengalami perubahan, sebagaimana matahari berjalan di tempat peredaran. Berjuta-juta tahun matahari tetap berada dalam peredaran, itulah contoh nyata takdir Tuhan.

Dalam kehidupan manusia, Allah menetapkan takdir-takdir-Nya yang tidak mengalami perubahan, sebagaimana matahari berjalan di tempat peredarannya. Manusia dalam hidupnya mengalami jalan-jalan tempat peredarannya. Salah satunya kematian. Setiap makhluk akan beredar pada kematian. Takdir Allah pada kehidupan manusia bukan hanya kematian, tetapi ada dalam dinamika kehidupan sehari-hari.

Takdir Allah dalam kehidupan sehari hari adalah kesulitan dan kemudahan yang datang bergiliran silih berganti. Takdir ini Allah jelaskan di alam yaitu silih bergantinya malam dan siang. Demikian juga dalam hidup manusia akan terus terjadi silih berganti kegagalan dan keberhasilan. Siklus ini jika kita baca dengan pola sebab akibat maka kegagalan adalah sebab datangnya keberhasilan. Tidak ada manusia yang bisa keluar dari garis edar kegagalan dan keberhasilan, seperti beredarnya matahari, bulan, malam dan siang.

Tidaklah mungkin bagi matahari (lassyamsu yanbagilaha) mendapatkan bulan dan malam (walalllailu) pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (yaasin, 36:40).

Orang-orang yang tidak memahami takdir, selalu berusaha menghindari kesulitan dalam hidup, dan menghindari kegagalan demi mendapat kesuksesan. Padahal sebagai takdir Tuhan, kesulitan, kegagalan tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia. Namun demikian, kesulitan dan kegagalan cenderung ditakuti bahkan dibenci, padahal kesulitan dan kegagalan adalah garis edar manusia bahkan penyebab keberhasilan manusia. Menghindari kegagalan dan kesulitan sebenarnya tindakan bodoh dan sia-sia, karena kegagalan dan kesulitan tidak akan dapat dihindari seperti garis edar silih bergantinya malam dan siang. Jadi menghindari dan takut gagal atau kesulitan sama dengan kegagalan karena mengingkari takdir Tuhan.

Pendidikan yang mengajarkan bagaimana menghindari kegagalan sama dengan mengajarkan kegagalan. Pendidikan yang baik adalah mengajarkan agar murid-murid punya keberanian untuk gagal dan menghadapi kesulitan. Sekalipun dilakukan perencanaan, kegagalan dan kesulitan akan tetap ditemuinya. Perencanaan dibuat bukan untuk menghindari kegagalan atau mendapatkan keberhasilan. Perencanaan dibuat untuk membangun kesadaran bahwa perencanaan buruk akan melahirkan keburukan dan perencanaan baik akan menghasilkan kebaikan.

Melalui perencanaan manusia akan menyadari faktor apa yang menyebabkan kegagalan dan faktor apa yang menyebakan keberhasilan. Perencanaan adalah kesadaran manusia untuk mengetahui sebab dan akibat dari setiap kejadian untuk dijadikan pelajaran.

Jika demikian, setiap perencanaan harus diawali dengan niat baik. Rencana baik adalah sebaik-baiknya rencana, dan rencana buruk seburuk-buruknya rencana. Tidak ada rencana yang menjanjikan keberhasilan, karena keberhasilan ada dibalik kegagalan. Jadi untuk apa lama-lama dalam perencanaan, karena yang penting bagi manusia dan harus dimiliki oleh murid-murid adalah keberanian untuk melakukan apapun rencana baik yang direncanakannya. Murid-murid pemberanilah yang punya peluang untuk berhasil. Murid-murid yang berani gagal, berani melakukan, memiliki kelas satu tingkat di atas anak-anak cerdas yang diajari cara-cara panjang, berbelit-belit dalam merencanakan.

The courage to create adalah sebuah motto untuk membangun murid-murid pembelajar, karena pelajaran sejati hanya didapat dari kegagalan yang telah dilakukannya. Kun fayakun artinya create, lakukan, kerjakan, dan terus lakukan serta kerjakan lagi. Itulah pendidikan yang akan membuat anak-anak cerdas dan kreatif. Wallahu’alam.     

2 comments:

  1. Saya sangat suka sekali dengan analogi bapak terkait peredaran matahari dan takdir. Kemudian pak, kata-kata bapak yang menyentuh saya adalah saat zoom meeting terakhir terkait "impian besar harus sejalan dengan pengorbanan yang besar pula" dan terkait "memperbaiki penampilan tidak penting,yang penting meningkatkan kompetensi" rasanya kata-katanya semua mewakili dan membuat saya tenang. Terimakasih pak, sangat bermanfaat sekali tulisannya 11

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah...tetap opitmis dengan fokus pada Allah. Segala kebaikan adlah milik Allah

    ReplyDelete

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...