Wednesday, February 2, 2022

PROGRAM INTERNET PRODUKTIF

 Oleh: Toto Suharya

Salah satu inovasi program di sekolah untuk melatih kreativitas siswa yang penulis kembangkan adalah internet produktif. Program ini dilaterbelakangi oleh perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat telah membuat kewalahan dunia pendidikan menyikapinya. Sikap terlalu membuka diri di media sosial, keterbatasan internet literacy, dan minimnya mediasi orang tua, menjadi faktor rendahnya kesadaran privasi dan risiko dalam berinternet (Setyaningsih, 2014).  Media sosial menyebabkan beberapa kasus cyber bullying meningkat karena sifat penyebaran informasi melalui media sosial sangat cepat (Hidayat, dkk, 2015). Beredarnya kata, hinaan, hinaan, hinaan, di media sosial semakin mendorong masyarakat ke arah tidak produktif dalam bermedia sosial dan bahkan menimbulkan perpecahan serta konfik horizontal di masyarakat (Susanto, dkk., 2021).

Dari hasil penelitian, anak-anak remaja yang memiliki bekal pengetahuan tentang menggunakan internet secara positif dapat menghindari penggunaan internet secara negatif (Hamzah, 2021). Sosialisasi penggunaan media sosial yang tepat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran bahaya penyalahgunaan media sosial (Hidayat, dkk, 2015).

Menyikapi situasi di atas, dunia pendidikan yang sangat diandalkan dapat melahirkan generasi-generasi produktif dalam berinternet, sudah sepatutnya mengembangkan program-program pendidikan yang dapat mengedukasi anak-anak dalam berinternet. Program Internet Produktif diluncurkan untuk mengedukasi anak-anak dalam berinternet. Program ini bertujuan mengembangkan kemampuan kreatif anak-anak dalam membuat konten-konten kreatif, edukatif, dan insiratif yang layak disajikan di publik melalui media youtube sekolah. Program dirancang dengan target pantastis yaitu menghasilkan karya konten kreatif di youtube dalam setahun 500 video.

Program digulirkan sebagai proyek bersama antara kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Semua sumber daya di sekolah dikerahkan untuk mencapai target, dengan membagi-bagi tugas dalam membuat konten kreatif di youtube. Melalui organisasi OSIS, anak-anak dituntut untuk membuat proyek video-video kreatif dengan menampilkan praktik-praktik baik dalam aktivitas pendidikan di sekolah atau di lingkungan masyarakat. Seluruh siswa diwajibkan untuk melakukan subscribe youtube sekolah agar karya-karya yang dihasilkan dapat tersebar dan mendapat apresiasi untuk memotivasi.

Program-program produktif seperti podcast, editorial, catatan kegiatan pembelajaran, dan materi-materi pelajaran  produk guru, tutorial, bedah buku, webinar, diciptakan untuk mengisi konten youtube sekolah. Anak-anak dituntut untuk kreatif menciptakan gagasan konten youtube dengan melakukan riset internet mencari contoh untuk melakukan ATM (amati, tiru, dan modifikasi). Pengalaman melakukan ATM diharapkan dapat membangun kepercayaan diri dengan meciptakan ide konten kreatif karya sendiri.

Dari pengalaman yang sudah dilakukan, hasilnya cukup menggembirakan. Di lingkungan anak-anak terjadi diskusi-diskusi membicarakan sebuah proyek video berdurasi singkat untuk membuat drama atau film pendek. Situasi ini terjadi tidak lepas dari keterlibatan guru yang melibatkan anak-anak dalam tugas pembelajaran yang harus disajikan dalam bentuk karya video. Beberapa video berhasil menjadi viral sampai ribuan penonton. Kondisi ini menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri bagi anak-anak untuk terus berproduksi konten-konten tayangan di youtube.

Beberapa anak diluar dugaan ada yang sukses menjadi influencer di media sosial dengan follower 800 ribu hingga 2,5 juta. Sungguh pantastis dalam usia masih muda dan status sebagai pelajar tanpa mengganggu kegiatan belajar, mereka sudah berpenghasilan 6 s.d 12 juta per bulan dari pekerjaannya sebagai influencer. Penghasilan tertingginya mereka bisa menghasilkan 24 s.d 30 juta per bulan. Salah satu siswa yang sudah lulus, dia tidak bingung mencari pekerjaan, tetapi terus melanjutkan karirnya sebagai influencer di media sosial dan bercita-cita menjadi artis di layar lebar. Mereka semakin profesional dengan melibatkan manajemen untuk mengorganisir waktu dan mengembangkan karirnya.

Kata-kata bijak dari mereka yang masih muda muncul, “hidup sekarang lebih enak, karena jika punya niat serius mencari penghasilan di internet ternyata sangat mudah, yang penting jangan pernah putus asa untuk terus mencoba dan mencipta”. Itulah sekelumit keberhasilan dari program internet produktif, sedikitnya telah melahirkan kesadaran bagi semua siswa, bahwa berinternet jika disadari dan digeluti untuk hal-hal produktif, mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan bisa sukses semuda mungkin. Internet seperti pisau bermata dua satu sisi bisa membunuh satu sisi bisa bermanfaat untuk kehidupan. Wallahu’alam.    

3 comments:

BERPIKIR CEPAT

Oleh: Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Berat otak manusia sekitar 1,3 kg atau 2% dari berat badan. Otak tidak pernah berhenti bekerja sekalipu...